Kisah Abu Nawas Pindahkan Istana Raja Ke Puncak Gunung, Bagaimana Caranya?

Prajurit istana yang diutus langsung menuju rumah Abu Nawas dan memberi tahu permintaan raja.

Editor: Faisal Zamzami
wikipedia
Foto ilustrasi: Abu Nawas,Nasrudin Hoja, dan Syekh Bahlul 

Syair-syairnya tentang pertobatan bisa dipahami sebagai salah satu ungkapan rasa keagamaannya yang tinggi.

Sajak-sajak tobatnya bisa ditafsirkan sebagai jalan panjang menuju Tuhan.

Puisi serta syair yang diciptakannya menggambarkan perjalanan spiritualnya mencari hakikat Allah.

Kehidupan rohaniahnya terbilang berliku dan mengharukan.

Setelah 'menemukan' Allah, inspirasi puisinya bukan lagi khamar, melainkan nilai-nilai ketuhanan.

Di akhir hayatnya, ia menjalani hidup zuhud.

Seperti tahun kelahirannya yang tak jelas, tahun kematiannya terdapat beragam versi antara 806 M hingga 814 M.

Ia dimakamkan di Syunizi, jantung Kota Baghdad. Abu Nuwas adalah salah seorang sastrawan Arab terbesar.

Kisah ini dinukil dari buku "Kisah 1001 Malam Abu Nawas Sang Penggeli Hati" karangan MB Rahimsyah.

Baca juga: Ikatan Dzuriyyah Rasulullah Aceh Peringati Milad ke-2 dengan Perayaan Israk Mikraj 1443 H

Baca juga: ASN Harus Siap Dipindahkan ke Ibu Kota Baru, Pemerintah akan Beri Tunjangan

Baca juga: Inilah 9 Negara yang Memiliki Senjata Nuklir di Dunia, Rusia Terbanyak Punya 4.410 Hulu Ledak

Kompastv

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved