Jurnalisme Warga
Uniknya Tugu Kampung Durian Sawang
Kecamatan ini berbatasan di sebelah utara dengan Kecamatan Muara Batu, sebelah selatan dengan Kecamatan Nisam Antara, dan Kabupaten Bener Meriah

Di sisi jalan hamparan hutan dan kebun warga terlihat gersang.
Menurut warga pada saat kami kunjungi, pengaruh musim yang tak menentu, bungabunga tak lagi berseri, dedaunan pun menguning.
Akhirnya, kami tiba di alunalun Kota Sawang, tepatnya di depan Tugu Durian yang menjadi simbol Sawang.
Bangunan ini dekat dengan masjid, dibangun beberapa tahun lalu.
Bentuknya unik, di atasnya menyerupai durian raksasa.
Warna bangunannya paduan putih dan hijau dengan tulisan “Selamat Datang di Kota Durian”.
Kata DURIAN ini ternyata merupakan singkatan dari Damai, Ukhuwah, Ramah, Indah, Aman, dan Nyaman.
Dari singkatan tersebut damai bermakna tenteram, saling memahami dan tidak membuat keributan yang dapat memicu rusaknya perdamaian.
Ukhuwah mengembangkan tali persaudaraan di antara sesama.
Ramah bermakna masyarakat Sawang dengan senang hati menerima tamu siapa saja yang datang, tapi tetap harus mematuhi ketentuan adat dan istidadat yang berlaku di kampung ini.
Indah, bermakna masyarakat selalu menjaga lingkungan dengan baik dan estetis, tidak dibenarkan membuang sampah sembarangan.
Hal ini juga berlaku untuk para tamu yang datang berkunjung ke Kecamatan Sawang.
Aman, masyarakat saling menjaga ketertiban dan keamanan baik untuk lingkungan maupun keamanan untuk setiap tamu yang berkunjung.
Nyaman, bermakna bahwa masyarakat di sini ingin memberikan kesan yang nyaman dengan tidak adanya berbagai macam pungutan liar, selain yang sudah disepakati bersama oleh aparatur desa.
Masyarakat Sawang menginginkan setiap tamu yang datang akan ada lagi kunjungan berikutnya setelah kunjungan yang pertama.