Kupi Beungoh

Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (XV) - Kinzhal, Mie Razali, Canai Mamak, dan Stringer

Perang di sebuah kawasan nun jauh ribuan mil di tepi Laut hitam di sana. Namun berpengaruh tidak hanya terhadap Mie Razali, atau Canai Mamak di Aceh

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Sebagai catatan, konsumsi gandum dunia hari ini, hanya  sedikit lebih rendah dari konsumsi beras.

Angka terakhir konsumsi makanan pokok dunia per hari per individu berada pada angka 1254 kalori - sekitar 3 piring mie goreng Razali Banda Aceh, yang didapatkan dari berbagai sumber utama, beras,  gandum.

Selebihnya di dapatkan dari umbi-umbian, dan biji bian, seperti jagung, sorghum, barley- jali, adalah pelengkap.

Selebihnya lemak 1000 kalori,  protein hewan 300 kalori, dan protein tumbuh-tumbuhan sekitar 200 kalori atau kurang (Our World Data 2022).

Rata-rata konsumsi gadum harian dunia perorang adalah sekitar 522 kalori, sedikit lebih rendah dari beras yang mencapai 541 kalori.

Dan kini, kepastian angka 522 kalori dari gandum per hari per kapita penduduk dunia, temasuk di Aceh semakin terancam dengan perang Rusia-Ukraina.

Kenapa hal itu dapat terjadi?

Karena Ukraina dan Rusia adalah  dua negara exportir terbesar gandum di dunia.

Ukraina dalam sejarahnya sampai hari ini digelar sebagai “ salah satu “bread basket of the world”-gudang makanan dunia.

Baca juga: Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (XIV) - Hikayat ‘Putin Kecil’ dari Chechnya, Ramzan Kadyrov

Baca juga: Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (XII) - Ukraina dan Permainan Frenemy Erdogan

Memperebutkan Ukraina

Memang benar, dalam sejarahnya, Ukraina adalah tumpuan pangan terbesar imperium besar dunia, semenjak Yunani Kuno, Imperium Roma, dan Imperium Ottoman Turki. 

Dalam kenyataannya, walaupun imperium Rusia juga mempunyai lahan dan produksi gandum yang melimpah,  bahkan Soviet modern sekalipun, tetap saja ingin menguasai dan mengontrol sumber utama produksi makanan Eropa dan sebagian Asia.

Tsar Rusia bahkan berperang mati-matian untuk memperebutkan Ukraina dengan Ottoman pada abad 18, dengan Astro Hungary pada awal abad ke 20, dan bahkan dengan bangsa Mongol pada abad ke 13. 

Dalam meletakkan fondasi negara Serikat Uni Soviet, pendiri dan pemimpin pertamanya, Vladimir Lenin dengan piawai memberi status khusus kepada Ukraina yang setara dengan negara bagian Rusia.

Salah satu pertimbangan strategisnya adalah sumber pangan nasional Uni Soviet.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved