Jurnalisme Warga

10 Tahun Berkelana Mencari ‘Forum Lingkar Pena’

PERTAMA kali saya mengenal Forum Lingkar Pena (FLP) saat duduk di bangku SMA kelas XII, tepatnya tahun 2011 lewat novel Ayat-Ayat Cinta yang ditulis

Editor: bakri
zoom-inlihat foto 10 Tahun Berkelana Mencari ‘Forum Lingkar Pena’
FOR SERAMBINEWS.COM
KHAIRUL IHSAN, Anggota FLP Banda Aceh, bekerja di Kantor Kemenag Aceh Tamiang, melaporkan dari Kualasimpang

Terus terang, Kang Abik adalah penyebab saya mulai melirik tulisan fiksi lainnya.

Saya dapati ternyata Kang Abik adalah salah seorang yang berkecimpung di organisasi kepenulisan bergengsi dunia: Forum Lingkar Pena.

Saya jadi tertarik pula untuk bergabung di FLP dengan tujuan agar bisa menjadi penulis hebat seperti Kang Abik dengan karya-karya fiksinya yang memadukan antara narasi dengan dalil-dalil agama dan mampu berdakwah lewat tulisan, menanamkan nilai- nilai agama untuk setiap pembaca di semua kalangan.

Dari sanalah petualangan pencarian dimulai.

Baca juga: Hilal di Bawah 3 Derajat, Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan 3 April

Saya mencari dari berbagai sumber mengenai di mana ada FLP terdekat; dari Google dan media sosial.

Hari demi hari saya lalui, minggu demi minggu juga terlampaui sambil terus mencari informasi, hingga pada 2014, tepat saat saya duduk di semester VI sebagai mahasiswa, tidak juga saya temui tanda-tanda adanya FLP di daerah tempat tinggal saya di Aceh Tamiang.

Saya sampai memberanikan diri bertanya kepada seorang dosen pertanyaan yang mugkin tidak relevan dengan topik perkuliahan, tetapi ternyata beliau tahu jawabannya.

“Setahu ibu, FLP di Aceh hanya ada di Banda Aceh, San.

” Wah, jauh juga, batinku kecewa.

Bukan tidak mau mengejar mimpi menjadi seorang penulis, tapi sebagai mahasiswa yang terlahir dari keluarga biasa-biasa saja tentu saya paham bagaimana susahnya mengakses jarak kalau biaya terbatas.

Perlahan saya pesimis untuk bergabung di FLP, tetapi tidak mengubah perasaan saya terhadap fiksi, saya tetap mencintai karya fiksi dengan tetap membaca.

Belum terpikir bagaimana benar-benar bisa menulis dengan baik.

Sekitar setahun silam, ada ajakan dari seorang teman untuk ikut sayembara menulis fiksi genre cerpen yang diadakan oleh salah satu penerbit.

Wah, kesempatan bagus ini, pikirku.

Saya ikut dengan semangat dan optimistis.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved