Kupi Beungoh

Melihat Kegigihan Darmiati, Janda “Eksportir” Pisang Asal Laweung Pidie

Darmiati adalah perempuan tangguh asal Desa Laweung yang sejak beberapa tahun lalu memilih bermukim di Desa Simpang Beutong, Pidie.

Editor: Amirullah
Istimewa
Penulis Hasan Basri M Nur (kiri), Aan Annazari (dua kiri), Darmiati (dua kanan) dan Aswar (kanan) 

“Sekitar seminggu dua kali saya mengirim pisang ke Medan dengan truck,” kata Darmiati saat kami singgah untuk membeli pisang di tempat usahanya di pinggir jalan raya Banda Aceh – Medan, Simpang Beutong, beberapa waktu lalu.

“Dalam satu unit truck muat antara 1.700 sampai 2.500 tandan pisang, tergantung ukuran truk,” tambahnya merinci.

Darmiati menceritakan, truck-truck pengangkut makanan kebutuhan pokok (gula, tepung, beras, kue dan lain-lain) asal Medan tujuan Banda Aceh, sebagian besar pulang kembali ke Medan dalam kedaan kosong.

Beberapa truck tersebut sudah berlangganan singgah di depan kios “gubuk” milik Darmiati untuk mengangkut pisang-pisang yang telah dikumpulkan dari muge (pengumpul dari kebun) keliling.

Disebutkan, sopir truck itu mengangkut dan memasarkan pisang tersebut ke pasar induk di Medan hingga Batam. Diperkirakan, pisang yang telah tiba di Batam selanjutnya ada yang dikirim (ekspor) ke Singapura dan Malaysia.

Darmiati mengaku persediaan pisang di Aceh, khususnya Pidie, masih terbatas, tidak sanggup memenuhi permintaan pasar di luar Aceh.

Darmiati dan tumpukan pisang yang siap
Darmiati dan tumpukan pisang yang siap "ekspor" ke luar Aceh. (ist)

Baca juga: Awalnya Gerd, Ternyata Ada Batu Empedu di Tubuh Maia Estianty dan Harus Segera Dioperasi

Baca juga: Seniman Aceh Rilis Lagu Presiden Tiga Periode, Minyak Goreng dan Pawang Hujan

Disnaker Siap Memfasilitasi Sentra Pisang di Laweung

Selain memasarkan pisang kualitas super ke Medan dan Batam, Darmiati juga mengolah pisang ukuran kecil menjadi pisang sale goreng.

Namun, usaha pisang sale goreng ini masih berskala kecil dan konvensional. Darmiati membutuhkan bantuan atau pendampingan dari dinas terknis terkait, baik di Kabupaten Pidie maupun di Provinsi Aceh, agar usaha yang mulai dirintisnya dapat berkembang.

Kabid Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakermobduk Aceh, Aswar Ramli Paya, yang ikut membeli pisang di tempat Darmiati mengatakan, pihaknya bersedia membantu pelatihan, pendampingan dan penyiapan tenaga kerja untuk menjadikan Simpang Beutong sebagai “Sentra Aneka Olahan Pisang”.

Aswar menyebutkan jika ada Pemkab Pidie dan dinas terkait mau berkolaborasi dalam merancang “Sentra Aneka Olahan Pisang” di Simpang Beutong, maka pihaknya akan turun langsung untuk mewujudkan keinginan tersebut.

“Melihat potensi pisang di Pidie dan keberadaan sosok seperti Ibu Darmiati, kami yakin akan keberhasilan untuk mewujudkan sentra pisang dengan berbagai varian di Simpang Beutong,” ujar Aswar.

“Apalagi Simpang Beutong terletak di pinggir jalan nasional yang tiada henti dilintasi manusia. Tamu yang melintas tentu akan singgah untuk membeli oleh-oleh khas Beutong,” tambah Aswar yang juga Sekretaris Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Aceh itu.

Aswar menawarkan agar pisang-pisang itu diolah menjadi berbagai makanan ringan, seperti keripik pisang, sale goreng, keripik pisang tepung dan aneka makanan ringan lainnya.

Baca juga: Presiden Ukraina Berpidato di Grammy Awards, Tunjukkan Dukungan Yahudi Makin Kuat

“Tentunya kita perlu bekerjasama dengan pihak kampus khususnya Prodi Pengolahan Produk Pertanian agar produk yang dihasilkan bukan sekedar coba-coba,” sambung Aswar didampingi stafnya Aan Annazari dan Indra.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved