Ramadhan 2022

Tanda-tanda, Keistimewaan, dan Amalan yang Sebaiknya Dilakukan saat Malam Lailatul Qadar

Lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan atau lebih baik dari 83 tahun beribadah sebagaimana merupakan rentang usia manusia.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/HENDRI
Jamaah melaksanakan shalat Tarawih pada malam pertama bulan Ramadhan 1443 H di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (2/4/2022) malam. 

Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan atau lebih baik dari 83 tahun beribadah sebagaimana merupakan rentang usia manusia.

SERAMBINEWS.COM - Lailatul Qadar adalah salah satu malam yang penuh kemuliaan dalam bulan suci Ramadhan dan disebut-sebut lebih baik dari seribu bulan.

Pada malam itu para malaikat turun ke bumi secara berbondong-bondong atas izin Allah SWT.

Lailatul qadar digambarkan sebagaimana malam penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.

Poin-poin tersebut disampaikan dalam Alquran surat ke 97 (al-Qadr), ayat 1-5 bagaimana kemuliaan dan istimewanya malam Lailatul Qadar.

Baca juga: Cara Bayar Fidyah Puasa, Lengkap dengan Waktu dan Takarannya

Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof Al Yasa' Abubakar menjelaskan, dalam hadis disebutkan bahwa lailatul qadar kemungkinan besar terjadi pada salah satu malam di bulan Ramadhan.

Kemudian yang beliau (Rasulullah SAW) pertajam menjadi malam-malam ganjil, yang beliau persempit lagi, lebih sering terjadi pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadhan.

Lalu apa keistimewaan, tanda-tanda dan amalan yang sebaiknya dilakukan pada malam (lailatul) qadar. Serambinews.com merangkumnya sebagai berikut:

1. Keistimewaan Lailatul Qadar

Pertama, lailatul qadar merupakan malam di mana turunnya Alquran dari Lauhul Mahfuz ke bumi melalui perantara Malaikat Jibril dan diterima oleh Rasulullah SAW.

Diketahui Alquran adalah salah satu mukjizat terbesar yang diterima Rasulullah SAW.

Selain menjadi petunjuk dan pedoman hidup, Alquran bahkan kerap bercerita hal-hal yang belum pernah terjadi atau ditemukan saat diturunkan dulu.

Namun terbukti pada masa modern saat ini.

Menariknya, hingga bidang astronomi, geografis dan kesehatan yang sifatnya ilmiah, pernah disebutkan dalam Alquran.

Baca juga: Cara Bayar Zakat Fitrah, Niat dan Waktu, Lengkap dengan Link Serta Cara Pembayaran Online

Kedua, lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan atau lebih baik dari 83 tahun beribadah sebagaimana merupakan rentang usia hidup manusia.

Bila seseorang dapat beribadah dengan sungguh-sungguh pada malam itu, penuh kekhusyuan dan mengharap ridho serta ampunan Allah SWT, maka ia mendapat ibadah yang ganjarannya lebih baik daripada seumur hidup umat manusia (83 tahun).

Itulah kemudian kenapa umat muslim berbondong-bondong mengejar lailatul qadar, karena keistimewaannya yang luar biasa dan tidak ditemukan di hari atau bulan biasa.

Meski demikian, tidak ada yang tahu kapan tepatnya malam lailatul qadar.

Dengan begitu, sudah selayaknya mengejar lailatul qadar sejak dini atau sejak awal-awal Ramadhan dengan cara meningkatkan ibadah dan amalan sunnah lainnya, supaya saat malam lailatul qadar, kita sudah terbiasa dengan itu.

Baca juga: Tips Bekerja saat Puasa Agar Tetap Semangat dan Produktif

Ketiga, para malaikat dan Jibril turun pada malam itu atas izin dari Allah SWT, sampai terbit fajar atau pagi hari.

Momen ini juga tidak terjadi pada hari-hari biasa, sehingga betapa mulianya orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh pada malam itu karena disaksikan oleh banyak malaikat.

2. Tanda-tanda Lailatul Qadar

Mubalig Pakar Fiqih, Ustaz Tajul Muluk, di kanal Youtube Tribunnews menjelaskan bagaimana tanda-tanda malam lailatul qadar.

Tanda-tanda malam lailatul qadar justru terjadi setelah malam lailatul qadar itu sendiri.

Pada pagi dan sepanjang harinya, matahari muncul dan tidak ada bayangan karena saking cerahnya.

Baca juga: Ini Tips Agar Tidak Bau Mulut saat Puasa, Supaya Nyaman Beraktivitas Selama Ramadhan 2022

Disebutkan juga, matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.

Hikmah dirahasiakannya kapan malam lailatul qadar, agar umat muslim bersungguh-sungguh dalam beribadah sejak awal puasa, terutama pada 10 terakhir Ramadhan.

3. Amalan Lailatul Qadar

Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof Al Yasa' Abubakar menjelaskan, Rasulullah sangat menggalakkan para keluarga dan Sahabatnya untuk meningkatkan kualitas ibadah dalam upaya mengejar malam lailatul qadar.

Ibadah tersebut seperti membanyak shalat sunnah, membaca Alquran, berzikir, dan ibadah sunnah lainnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Lebih dari itu Rasulullah menggalakkan mereka agar selalu berada di masjid untuk beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, berdoa secara khusyuk dan sungguh-sungguh mengharap ridho Allah SWT.

Beliau sendiri (Rasulullah) sekiranya berada di Madinah, selalu berada di masjid pada sepuluh hari terakhir ini.

Keluar masjid hanya untuk keperluan rutin dan primer seseorang, seperti mandi, berwudhu, makan dan sebagainya.

Baca juga: Begini Tips Olahraga saat Puasa, Supaya Tetap Semangat dan Bertenaga Selama Ramadhan

Istri-istri dan kaum perempuan pun beliau dorong agar sepenuhnya melakukan i'tikaf dan beribadat di masjid secara penuh pada sepuluh hari yang terakhir.

Itulah kenapa menjelang malam istimewa ini orang-orang disebut berlomba-lomba mengejar lailatul qadar.

Artinya, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dengan sungguh-sungguh, agar bisa menemukan malam lailatul qadar yang tidak diketahui oleh satu orang pun kapan tepatnya.

Demikian sekilas tentang lailatul qadar, pengertian, keistimewaan, tanda-tanda dan amalannya.

Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung karena bisa mendapatkan malam lailatul qadar dengan ibadah yang penuh kesungguhan dan kekhusyuan. (Serambinews.com/Sara Masroni)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved