Opini
Ramadhan yang Dirindukan
WAHAI manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan Maghfirah

Oleh Abd. Halim Mubary, Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga dan Kepala KUA Kecamatan Gandapura, Bireuen.
WAHAI manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan Maghfirah.
Bulan yang paling mulia di sisi Allah.
Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama.
Malamnya adalah malam-malam yang paling utama.

Demikian antara lain pesan Rasulullah dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Bagi umat Islam, kedatangan bulan suci Ramadhan bukanlah sekadar ritualitas tahunan.
Di mana berpuasa dengan menahan lapar dan haus di siang hari, serta berbuka di malam harinya.
Namun lebih dari itu, Ramadhan juga bermakna sebagai kesadaran individual sebagai hamba Allah, dalam memaknai arti cinta hamba- Nya pada bulan suci ini yang penuh dengan rahmat dan maghfirah.
Untuk itu sudah selayaknya kita menyambut bulan suci ini dengan penuh rindu, cinta, dan suka cita.
Bergembiralah jiwa-jiwa “para pecinta”.
Baca juga: 375 Pelajar MAN 1 Aceh Besar Ikuti Training Ramadhan
Baca juga: Terungkap! Inilah Penyebab Kepala Pusing saat Puasa Ramadhan Kata dr Zaidul Akbar
Karena tanpa rasa rindu dan cinta, mustahil kita dapat memasuki bulan Ramadhan dengan segenap jiwa dan keikhlasan dalam berkorban lahir dan batin.
Dengan rindu dan cinta pula, kita dapat menaruh harapan dan citacita.
Bukankah jika seseorang merindukan sesuatu, maka orang itu siap berkorban apa pun agar tujuannya tercapai? Tanpa rasa cinta dan rindu dari lubuk hati terdalam, mustahil kita dapat “memadu kasih” dengan yang kita cintai.
Padahal Allah telah menempatkan bulan Ramadhan sebagai sarana untuk mereguk sepuaspuasnya nikmat yang Allah berikan.