Opini
Ramadhan yang Dirindukan
WAHAI manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan Maghfirah

Allah memilih bulan Ramadhan untuk menurunkan Alquran guna mendidik jiwa manusia dari kejahiliayahan.
Allah juga memilih bulan Ramadhan guna mempersatukan umat Islam dalam satu kesetaraan baik dalam waktu berpuasa dan berbuka.
Di malam-malam yang panjang di bulan Ramadhan, Allah lebih menyukai hambanya yang khusuk beribadah, melantunkan ayat-ayat suci Alquran dan mengerjakan ibadah sunat lainnya.
Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Enam Hal yang Untuk Mendapat Kecintaan Allah, Tu Sop: Kontrol Emosi
Pada bulan suci ini pula, orang kaya dan miskin sama-sama merasakan haus dan lapar.
Sama-sama merintih dan menderita untuk akhirnya meraih kemenangan, berupa nilai takwa: la’allakum tattaqun.
Karena nilai takwa merupakan puncak ibadah yang ingin digapai umat muslim dalam puasa Ramadhan.
Ramadhan juga sebagai wahana interaksi kita sebagai hamba-Nya dalam menjalin komunikasi dengan Allah.
Dalam Alquran, tujuan berpuasa untuk menggembleng jiwa-jiwa agar menjadi manusia yang bertakwa (QS.al-Baqarah:183).
Karena ibadah puasa yang kita kerjakan selama sebulan penuh berfungsi sebagai landasan kuat agar terbentuk nilai takwa.
Sehinga dengan adanya nilai iman dan takwa, kita akan merasakan lebih dekat dengan Allah.
Karena jika sudah dekat dengan Allah, maka apa pun perbuatan mungkar yang ingin kita lakukan, akan tercegah dengan sendirinya.
Sebab kita merasa Allah mengawasi kita sepanjang waktu.
Cinta Ramadhan merupakan cinta sejati hambanya kepada Allah.
Kita bukan saja diperintahkan menahan haus dan lapar, namun juga diperintahkan menahan mata dan telinga dari melihat dan mendengar yang tidak baik.
Mulut berzikir, bukan mencerca orang.