Segini Besaran THR yang Didapat Karyawan Sesuai Masa Kerja

“Pemberian THR keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh,” demikian bunyi SE tersebut, dikutip Selasa

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NUR
Ilustrasi tunjangan hari raya (THR). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) Menaker Nomor M/1/HK.04/IV/2022 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2022 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

Dalam SE itu, Menaker mengingatkan jika THR  adalah kewajiban perusahaan.

Serta sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pekerja/buruh dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan.

“Pemberian THR keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh,” demikian bunyi SE tersebut, dikutip Selasa (12/4/2022).

SE tersebut juga mengatur kriteria pekerja yang bisa menerima THR tahun ini, yaitu:

  • Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus-menerus atau lebih.
  • Pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.


Surat Edaran juga mengatur tentang besaran THR yang harus diberikan kepada pekerja, yaitu:

  • Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja dua belas bulan secara terus-menerus atau lebih, diberikan sebesar satu bulan upah.
  • Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari dua belas bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan: masa kerja dibagi 12 dikali satu bulan upah.

Baca juga: Info THR 2022 & Gaji Ke 13 PNS, Polri, TNI, Segini Besarannya untuk yang Lulusan SD hingga Sarjana

Baca juga: Masa Kerja Belum Genap 1 Tahun, Berapa Besaran THR yang akan Didapat? Ini Aturannya

Sedangkan perhitungan THR 2022 bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah satu bulan dihitung sebagai berikut:

  • Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
  • Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

Sementara bagi pekerja/buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil, maka upah satu bulan dihitung berdasarkan upah rata-rata 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

Kemudian bagi perusahaan yang menetapkan besaran THR 2022 karyawan swasta dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan yang telah dilakukan lebih besar dari nilai THR keagamaan sebagaimana ketentuan di atas, maka THR yang dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan yang telah dilakukan.

THR hari keagamaan 2022 harus diberikan kepada karyawan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan atau Idulfitri.

Ida Fauziyah juga meminta para kepala daerah untuk mendorong perusahaan di wilayahnya agar membayar THR keagamaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain itu, bagi perusahaan yang mampu, diimbau untuk membayar THR keagamaan lebih awal sebelum jatuh tempo kewajiban pembayaran THR keagamaan. ( kompastv )

Baca juga: Pensiunan Tentara Meninggal Dunia saat Shalat Isya, Saksi Sempat Dengar Korban Berucap ‘Allah’

Baca juga: Besok Wapres Ke Takengon, TNI Polri Siapkan 1.500 Pasukan Pengamanan

Baca juga: Mahasiswa Geruduk Gedung DPRK, Lagu Potong Bebek Angsa Bergema

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved