Opini
Puasa dan Pendidikan Keluarga
“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR.Bukhari Muslim)

Keempat, Puasa Mendidik Kompetensi Berpuasa.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara kita senantiasa memperbaiki kualitas ibadah puasa kita, setiap tahunnya.
Jadi dengan menanamkan nilai-nilai kecerdasan spritual, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional, dan kompeten dalam berpuasa, itulah orang yang bertaqwa.
Orang yang bertaqwa memiliki banyak keutamaan seperti yang Allah janjikan, antara lain rezekinya akan datang tiba-tiba (QS At Talaq ayat 2-3 ), Allah cukupkan keperluannya (QS.At-Talaq: 3), dimudahkan segala urusan (QS.At Talaq:4) dan Allah ampuni segala dosanya (QS At Talaq: 5).
Sehingga dengan demikian, orang tua (keluarga) sebagai lingkungan pertama pendidikan, harus berusaha dengan sungguh-sungguh menciptakan kondisi atau keadaan yang kondusif dalam rumah tangga untuk anak-anak dapat belajar dengan baik, belajar mencontoh semua keteladanan yang baik dari orang tua, kebiasaan yang baik, dan pengajaran yang baik sekaligus pengawasan yang terus menerus.
Sehingga melahirkan anak-anak yang kuat secara fisik dan kuat secara keimanan kepada Allah SWT.
Baca juga: Alumni SMKS Grafika MSBS Jantho Gelar Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim
Baca juga: Kumpulan 12 Resep Minuman Menyegarkan Untuk Buka Puasa, Ada yang Berbahan Buah Hingga Kopi