Berita Subulussalam
Kelapa Sawit Penopang Ekonomi di Subulussalam Saat Pandemi, Apkasindo Harap Harga TBS Segera Pulih
PANDEMI Coronavirus Disease 2019 sempat berimbas pada sektor ekonomi masyarakat termasuk di Kota Subulussalam
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
“Sejauh ini harga TBS kelapa sawit masih belum stabil, kita berharap jangan sampai anjlok terlalu lama tapi segera dilonjakan karena ini jadi penyangga terakhir pertahanan ekonomi masyarakat setelah pandemic covid-19,” ujar Netap.
Baca juga: Daftar Negara dengan Penduduk Tercerdas di Dunia: Indonesia Nomor 134, Peringkat 1 Siapa?
Netap menjelaskan mengapa sawit menjadi penyangga terakhir pertahanan ekonomi masyarakat di tengah krisis akibat pandemic.
Tanaman kelapa sawit katanya, menjadi salah satu usaha paling banyak banyak digeluti masyarakat Subulussalam sehingga menjadi tumpuan utama ekonomi penduduk di daerah tersebut.
Lantaran itu, Netap berharap juga kepada pemerintah pusat, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) maupun daerah agar dapat menjaga kestabilan pasar harga CPO ini.
Sebelumnya, Netap Ginting mendapat apresiasi dari pengurus dan petani kelapa sawit setempat.
Apresiasi itu ditandai dengan penyambutan Ketua Apkasindo Subulussalam bak seorang pejabat karena dikalungi bunga saat tiba ke Kota Subulussalam, Jumat (20/5/2022) kemarin.
Momen pengalungan bunga kepada Ketua Apkasindo Kota Subulussalam itu dibagikan di akun media sosial facebook.
Setelah dikonfirmasi, pria yang mengalungi bunga kepada Netap Ginting adalah Rustanul Arifin petani sekaligus ketua unit Apkasindo Kecamatan Sultan Daulat.
Dia menyambut dengan hormat kedatangan Netap Ginting ke kantor Apkasindo Subulussalam di Desa Dasan Raja, Kecamatan Penanggalan sekaligus mengalungkan bunga.
Rustanul mewakili petani Kota Subulussalam melakukan aksi itu lantaran Ketua Apkasiondo Netap Ginting bersama pengurus Apkasindo lainnya memperjuangkan pencabutan larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah pada aksi demo, Selasa (17/5/2022) lalu.
Baca juga: Didera Lumpuh 11 Tahun, Mantan Sekretaris DPD Demokrat Aceh yang Pertama Tetap Tegar
Alhasil, pascaaksi demo para petani yang dikoordinir Apkasindo dan mahasiswa kelapa sawit, Presiden Joko Widodo menyatakan akan segera mencabut aturan larangan ekspor CPO dan minyak goring pada Senin (23/5/2022) pekan depan.
Pernyataan Presiden Joko Widodo akan mencabut larangan ekpsor CPO dan minyak goring ini dinilai sebagai buah dari hasil perjuangan Apksindo kubu Gulat Manurung yang melancarkan aksi demo besar-besaran di depan Istana Negara.
Buktinya, sehari pascapengumuman akan dicabutnya larangan ekspor CPO dan minyak goring, harga Tandan Buah Segar di Kota Subulussalam mulai merangkak naik.
Contohnya di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Samudera Sawit Nabati Desa SInggersing Kecamatan Sultan Daulat hari ini mulai naik Rp 50 per kilogram.
Padahal sebelumnya, harga TBS di Kota Subulussalam terjun bebas hingga Rp 1.470 per kilogram di level petani dari Rp 2.900 per kilogram.