Amerika Serikat
Mantan Menhan AS Mark Esper Dalam Bukunya Ungkap Keinginan Donald Trump Invasi Venezuela
Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat, Mark Esper meluncurkan buku yang di dalamnya mengungkap tentang....
Sebaliknya, Esper dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Jenderal Mark Milley menyarankan untuk mengintensifkan penggunaan tentara bayaran untuk perang teror terhadap penduduk Venezuela.
Hal sama pernah dilakukan AS saat melawan Contras di Nikaragua. Jenderal Milley juga berpikir melihat opsi perang yang tidak teratur, seperti pelatihan AS dan mempersenjatai ekspatriat Venezuela.
Amerika Serikat memiliki sejarah panjang dengan jenis operasi ini. Itu adalah ide yang layak untuk dikembangkan. Milley dan Esper telah membahas ini beberapa kali sebelumnya.
Namun, tim Guaido lebih tertarik membahas rencana rahasia yang bahkan Esper tidak sadari.
Pada satu titik, salah satu rekan Guaido mencondongkan tubuh ke depan dan berkata, “Kami memiliki beberapa rencana yang Anda (pemerintah AS) tahu sedang kami kerjakan; mereka belum siap,” membuat referensi cepat ke Florida sebagai pos perencanaan Operasi Gideon.
Mereka berbagi senyum, anggukan, dan pandangan penuh pengertian dengan Claver-Carone.
Pada saat itu, Esper mengaku bingung dengan komentar ini. Namun, dia kemudian memahaminya sebagai referensi untuk Operasi Gideon.
Ini operasi bersenjata melibatkan Silvercorp, perusahaan tentara bayaran semi-swasta Florida untuk melakukan invasi amfibi ke Venezuela.
Plotnya menyasar istana kepresidenan di Caracas, menangkap, menahan, atau "menghapus” Maduro, dan menjadikan Guaido sebagai presiden.
Kata ‘menghapus” biasanya dipakai di kalangan militer sebagai kode membunuh, melenyapkan, atau menghabisi nyawa sasaran.
Reaksi Sejumlah Tokoh
“Saya sama sekali tidak terkejut dengan pengungkapan Mark Esper, mengingat sejarah panjang dan kotor AS tentang destabilisasi pemerintah yang tidak sesuai dengan keinginannya,” kata Steve Ellner, pensiunan profesor sejarah ekonomi dan ilmu politik di Universidad de Orient di Venezuela.
Ellner, seorang Amerika yang telah tinggal di Venezuela selama lebih dari 40 tahun dan mempelajari dengan cermat peningkatan ketegangan antara kedua negara.
“Pengungkapan Esper mengarah pada kesimpulan Washington terlibat serangan pesawat tak berawak yang gagal pada Agustus 2018 yang meledak di sebuah acara publik yang dimaksudkan untuk membunuh Maduro, istrinya Celia Flores dan berbagai komandan militer. Itu juga mengarah pada kesimpulan Washington terlibat Operasi Gideon 2020 yang bertujuan menculik Maduro,” imbuhnya.
Buku eks Penasihat Keamanan Trump, John Bolton juga mengisyaratkan keterlibatan AS dalam upaya pembunuhan 2018, yang ia gambarkan sebagai "lucu."