Takut Diserang Rusia, Jerman Naikkan Anggaran Militer hingga Rp 1.561 Triliun
Tiga hari setelah invasi Rusia ke Ukraina, Kanselir Jerman menjanjikan anggaran sebesar 100 miliar euro untuk mempersenjatai kembali negaranya.
BERLIN, SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Jerman dan oposisi konservatif setuju menggelontorkan 100 miliar euro (Rp 1.561 triliun) untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya guna menghadapi ancaman Rusia.
Kesepakatan tersebut dicapai pada Minggu (29/5/2022) malam waktu setempat, sebagaimana dilansir AFP. Dana khusus akan dibuat untuk pengadaan militer yang juga akan memungkinkan Berlin untuk mencapai target NATO menghabiskan dua persen dari PDB-nya untuk pertahanan.
Kesepakatan itu, yang melibatkan amandemen aturan anggaran dalam konstitusi nasional, tercapai setelah negosiasi yang sulit selama berpekan-pekan antara partai-partai koalisi pemerintahan dan oposisi konservatif.
Tiga hari setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, Kanselir Jerman Olaf Scholz menjanjikan anggaran khusus sebesar 100 miliar euro untuk mempersenjatai kembali militer Jerman dan memodernisasi peralatan usangnya selama beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Menkes Isyaratkan RI Segera Bebas Masker, Tunggu Perkembangan Covid Bulan Juni
Baca juga: Ruang Dewan Guru SDN 3 Jambo Aye Aceh Utara Diobrak-abrik Maling, Ini Sejumlah Barang yang Hilang
Baca juga: Dirjen Adwil Kemendagri Takjub dengan Konsep Resepsi Perkawinan di Bur Telege, Safrizal: Sangat Unik
Tetapi para kritikus kala itu menuduh Scholz takut-takut dalam mendukung Kyiv dan gagal mengambil tindakan nyata yang cukup dalam hal pengiriman senjata.
Perjanjian tersebut akan memungkinkan Berlin mencapai target NATO menghabiskan 2 persen dari PDB-nya untuk pertahanan “rata-rata” selama beberapa tahun.
Dana tersebut akan dibiayai oleh utang tambahan. Untuk itu, diperlukan menghindari aturan "rem utang" yang tertuang dalam konstitusi, yang membatasi pinjaman pemerintah.
Inilah sebabnya mengapa pemerintah membutuhkan dukungan dari oposisi konservatif untuk mengumpulkan dua pertiga mayoritas di parlemen yang diperlukan untuk meloloskan amandemen konstitusi.
Dana senilai 100 miliar euro tersebut sedianya akan dibayarkan ke dana khusus di luar anggaran nasional.
Baca juga: Hakim Lebanon Permalukan Mantan Bos Nissan, Carlos Ghosn, Seorang Buronan Internasional di Beirut
Baca juga: Mantan Pemberontak dan Pengusaha, Calon Kuat Pemenang Pemilihan Presiden Kolombia
Pelepasan dana untuk militer merupakan pembalikan besar bagi Jerman. Sejak akhir Perang Dingin, Jerman telah mengurangi jumlah tentaranya secara signifikan, dari sekitar 500.000 personel pada 1990 menjadi hanya 200.000 personel saat ini.
Kurang dari 30 persen kapal angkatan laut Jerman yang “beroperasi penuh”, menurut laporan yang diterbitkan Desember tentang keadaan militer.
Selain itu, banyak pesawat tempur Jerman yang tidak layak terbang. Namun, invasi Rusia ke Ukraina telah menyentak negara yang tenggelam dalam pasifisme sejak kengerian era Nazi.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hadapi Ancaman Rusia, Jerman Gelontorkan Rp 1.561 Triliun untuk Modernisasi Angkatan Bersenjatanya"