Opini
LGBT vs Fitrah Kemanusiaan
Islam tidak menolerir bahkan melarang secara tegas caracara yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti praktik LGBT, dan sejenisnya

Angka ini lima tahun yang lalu.
Hampir dapat dipastikan jumlah tersebut sudah bertambah lagi.
Perkiraan lain menyebutkan jumlah kaum gay setidaknya tiga persen dari total populasi Indonesia atau sekitar 7,000,000 orang.
Data lain menyebutkan Ada 3,000 pelajar di Batam yang menyukai sesama jenis.
Di Sumatera Barat, sudah ada puluhan ribu laki-laki yang menjadi gay.
Di Bogor, ada 2,672 pria yang mempraktikkan perilaku gay.
Apakah mungkin sebegitu banyak laki-laki Indonesia mengalami penyakit orientasi seksual yang diidap secara alami? Rasanya tak masuk akal.
Tapi begitulah data berbicara.
Tampaknya tidak ada ruang untuk berteori ke sana ke mari selain konklusi ini: bahwa pertumbuhan yang spektakuler jumlah kaum gay di Indonesia tercapai melalui gerakan penyebaran dan pengrekrutan yang dilakukan secara besar-besaran dan ‘organized’ (tertata rapi).
Bukan penyakit bawaan, melainkan gaya hidup (life style).
Karena itu, ada pihak yang memprediksikan jumlah pria gay di Indonesia akan mencapai 10 juta orang dalam waktu yang tak terlalu lama.
Sungguh mengerikan! Sungguh tidak bisa dibiarkan.
Seluruh elemen bangsa Indonesia harus ikut aktif mencegah epidemi gaya hidup yang sangat merusak itu.
Kita semua tidak mungkin lagi berpangku tangan.
Semua orang yang waras harus melakukan sesuatu dalam kerangka mengekang epidemi gay dan kemudian mengurangi jumlah yang telah terperangkap ke dalam gaya hidup yang menyimpang itu.