Breaking News

Haji 2022

Berawal Jadi TKI, Begini Kisah Efendi Chef Asal Lombok yang Masak untuk Jamaah Haji RI di Madinah

Pria asal Lombok Tengah NTB ini bertugas meracik citarasa makanan khusus untuk jemaah haji 2022.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
KEMENAG.GO.ID
Chef Indonesia di Arab Saudi, Muhammad Efendi 

Berawal Jadi TKI, Begini Kisah Efendi Chef Asal Lombok yang Masak untuk Jamaah Haji RI di Madinah

SERAMBINEWS.COM - Kisah chef asal Lombok, Indonesia yang memasak makanan untuk jamaah haji Indonesia di Arab Saudi, Madinah akan diulas dalam artikel ini. 

Menyediakan makanan dengan cita rasa nusantara bagi jemaah haji Indonesia menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Agama.

Langkah yang dilakukan adalah memastikan konsumsi jemaah dimasak oleh chef asal Tanah Air.

Salah satu chef tersebut adalah Muhammad Efendi (29).

Berawal Jadi TKI

Pria asal Lombok Tengah NTB ini bertugas meracik citarasa makanan khusus untuk jemaah haji 2022.

Ia sudah lima tahun berada di Madinah Arab Saudi bekerja menjadi chef.

Baca juga: Tak Pakai Sandal saat Keluar dari Masjid Nabawi, Kaki 2 Jemaah Haji Indonesia Melepuh

Awalnya memang seorang TKI. Ia bersyukur makanan racikannya bisa dinikmati oleh para tamu Allah.

Efendi, begitu karib disapa, bekerja di perusahaan atau Dapur Al Ahmadi Catering Madinah, yang sudah berdiri sejak tahun 2000.

"Awalnya saya asisten Chef. Alhamdulillah, sekarang chef," kata Efendi dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Senin (6/6/2022).

"Saya khusus untuk mantau tangani sayur mayur," sambungnya.

Dia mengaku, bisa melayani makan para tamu Allah menjadi kebanggaan tersendiri.

"Saya sangat senang sekali bisa melayani makan jemaah haji. Saya berkomitmen akan memberikan pelayanan memuaskan. Mereka adalah tamu Allah," katanya berkaca-kaca.

Baca juga: Jamaah Meninggal Diberi Badal Haji, Gunakan Alas Kaki saat di Pelataran Masjid Nabawi

Sebelumnya, Efendi pernah melaksanakan tugas yang sama pada 2017.

Saat itu, dia juga menjadi juru masak bagi jemaah haji Indonesia.

"Berkahnya saat itu, saya sekaligus bisa melaksanakan haji. Karena masak makanan saat jemaah haji berada di Arafah dan Mina," jelasnya.

Tahun ini, Efendi memang tidak bisa haji. Karena memang tidak ada jatah untuk bagian katering.

"Alhamdulillah, saat ini tetap bisa melayani tamu Allah untuk makanannya," ujarnya.

Secera rinci, Efendi menyampaikan bahwa di perusahaan Al Ahmadi Catering itu, karyawan asal Indonesia ada enam orang.

Baca juga: Musim Panas di Madinah, Jamaah Haji Diminta Gunakan Benda Ini di Plataran Nabawi Agar Tak Melepuh

Total ada 60 orang dari beberapa negara. Ada dari NTB, dua orang asal Madura.

"Yang paling lama kerja di Madinah, ada yang sudah 10 tahun. Kalau saya baru 5 tahun," katanya.

"Harapan saya, semoga bisa memberikan pelayanan yang memuaskan. Sehingga tamu Allah merasa senang," lanjutnya.

Sementara itu, Perusahaan Al Ahmadi Catering, milik dari beberapa orang pengusaha katering.

Di antara pemiliknya adalah, Abu Bakar Al Ahmadi, Ubaidillah dan Yaser.

Menurut Abu Bakar, Kebutuhan karyawan di perusahaan atau Dapur miliknya tergantung pada pesanan atau jumlah jemaah haji atau umrah yang pesan.

Baca juga: Perusahaan Al-Zamazemah Bagikan Air Zamzam Dingin ke Jamaah Haji Setiap Hari

Jika banyak, otomatis menambah karyawan.

"Karyawan tergantung banyak pesanan atau melayani jemaah. Kondisional," katanya.

Makanan jemaah haji yang ditangani oleh Al Ahmadi Catering, adalah makan pagi dan siang.

"Makan pagi dengan siang saja. Pagi jam 6 pagi. Siang jam 12.00. sebelum jam itu sudah harus ada di hotel. Sudah harus didistribusikan ke hotel," terangnya.

Kekuatan makanan hanya mampu 4 sampai 6 jam saja.

Lalu mayoritas bumbu dan citarasanya harus khas makanan Indonesia. Rempah-rempah banyak dari Indonesia.

Baca juga: Arab Saudi Sambut Jamaah Haji Pertama dari Indonesia dengan Bunga, Kurma dan Air Zamzam

Abu Bakar menambahkan, pihaknya juga tidak mau ambil pesanan katering banyak untuk JCH Indonesia.

Biar bisa berbagi dengan katering lainnya.

"Saya disini betul-betul jaga kualitas. Makanannya bisa dinikmati sendiri. Tahun ini saya hanya menangani 13 ribu jemaah. Dari tanggal 6 sampai 28 Juni. Kita harus berbagi biar berkah," kata pria kelahiran Malaysia itu. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Jelang Lebaran Qurban, Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Minta Gubernur dan Bupati Bertindak Terkait PMK

Baca juga: Antar Teman Wanitanya Pulang, Pemuda Ini Dihadang 4 Pria, Si Gadis diduga dirudapaksa Hingga Pingsan

Baca juga: Gadis di Taput Bernasib Tragis, Berawal dari Hubungan Intim dengan Pacar, Akhirnya Dicabuli 10 Pria

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved