Nasib Calon Bidan 7 Kali Gugurkan Janin Bayi, 10 Tahun Berhubungan Badan hingga Ditinggalkan Kekasih

Rayuan maut sang kekasih, membuat sang calon bidan luluh dan kerap menuruti kemauan kekasihnya hingga berhubungan badan layaknya suami istri.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase/Istimewa
Polisi memajang foto sejoli tersangka aborsi tujuh janin bayi di Makassar. 

Dua pelaku aborsi itu pun lantas diterbangkan menuju Polrestabes Makassar guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Masih menyelidiki kasus tersebut, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto mengungkap fakta yang telah didapat.

Diakui Kombes Pol Budi Haryanto, dua pelaku kini masih syok lantaran kasus aborsi yang mereka lakukan sejak 10 tahun lalu itu terungkap.

Alhasil, pelaku masih minim memberikan pengakuan dan lebih banyak diam.

Meski begitu, polisi nyatanya telah mendapatkan informasi dan pengakuan dari sejoli kejam itu.

Nekat melakukan tindakan aborsi berkali-kali, sejoli itu ternyat apunya keahlian khusus.

NM diduga pernah mengenyam pendidikan di bidang kebidanan.

Keahlian khusus itu yang membuat NM tak ragu melakukan tindakan aborsi berkali-kali.

"Pelaku ini basis-nya bidan. Setidaknya mereka punya ilmu untuk menggugurkan kandungannya. Dia mengunakan ramuan dan obat untuk mematikan janin tersebut hingga keluar," ungkap Kombes Pol Budi Haryanto dilansir dari Kompas.com.

Hingga saat ini, dua pelaku masih dalam perjalanan menuju Makassar.

Terkait dengan aksi keji pelaku, polisi belum bisa memastikan alasan sejoli itu tega menyimpan jasad bayi-bayi mereka di dalam kotak makanan dan bukannya menguburkannya.

"Bagaimana kita bisa tau, karena mereka belum tiba di Makassar dan masih dalam perjalanan. Jadi belum bisa kita tanya-tanya kepada pelaku, kenapa tidak menguburkan 7 janinnya dan malah menyimpannya di dalam kotak makanan," pungkas Kombes Pol Budi Haryanto.

Iming-iming Menikah Tak Kunjung Terlaksana

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak mengungkap dugaan alasan NM menyimpan jasad bayinya.

Alasan utama adalah karena pelaku pria mengiming-imingi akan menikahi wanita yang merupakan alumnus salah satu kampus kesehatan itu.

"Mereka (pelaku) ber pacaran di tahun 2012, ini perempuan hamil di luar nikah malu terhadap keluarga, akhirnya sepakat menggugurkan kandungan dengan perjanjian nanti akan dinikahi," kata AKBP Reonald Simanjuntak.

Rencananya, janin-janin tersebut akan dikuburkan di Toraja setelah mereka menikah.

"Ternyata tahun berikutnya hamil lagi, digugurkan (lagi), tetap janji akan dinikahi sampai 2017. Dan janji setelah mereka menikah, akan dikubur di kampungnya di Toraja," imbuh AKBP Reonald Simanjuntak.

Sang wanita yang hamil tiap tahunnya pun terpaksa menyimpan janin yang digugurkannya dalam kotak makanan.

"Itulah sebab kenapa janin selalu dimasukkan boks plastik dan dibungkus kardus dan dilakban," ungkap AKBP Reonald Simanjuntak.

Kronologi Penemuan Janin

Temuan tujuh mayat janin bayi dalam tapeware atau rantang tempat makanan menggegerkan warga  Jl Balangturungan, RT 3, RW8 Kelurahan Daya, Kecamatan Biringakanaya, Kota  Makassar, Sabtu (4/6/2022) malam.

Mayat janin itu ditemukan di salah satu kamar kos oleh pemilik kontrakan Nulfah Anugrahwaty (35).

Bunda Ulfa, begitu ia disapa menjelaskan, mulanya ia membersihkan kamar kos yang ditinggal salah satu penghuni perempuan berinisial NM.

NM sudah enam bulan terakhir minggat karena tidak lagi mampu membayar kamar kontrakan.

Ulfa mengaku, saat membersihkan kamar yang ditinggal NM, dirinya mencium aroma kurang sedap menyerupai terasi.

Bau terasi itu diperkirakan bersumber dari kardus yang ditinggal NM.

Ia pun membuka kardus tersebut dan berisi beberapa kotak box, salah satunya rantang nasi bersusun tiga.

"Awalnya saya buka (box) sedikit saya lihat ada kantong plastik isinya rantang terus ada telur didalam sudah busuk. Jadi saya cueki dulu," kata Ulfa dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (8/6/2022) malam.

Ulfa lantas menyimpan rantang itu, lalu membuka kotak sepatu yang dilakban full dalam kardus.

"Saya gunting sedikit sekitar lima centimeter (lakbannya) itu keluar bau, terus ada tanah saya lihat, jadi saya merinding," bebernya.

Ulfa yang merinding melihat tanah itu, pun memanggil sang suami untuk ikut membantu membersihkan.

Saat sang suami tiba, ia pun menceritakan bau dari kardus yang ditemukan.

Keduanya pun memanggil tetangga, Ibu RT dan seorang polisi yang juga tidak jauh dari rumah kosnya.

Mereka pun membuka box serta rantang dan kotak sepatu yang ada secara bersama-sama.

"Itu isinya rambut sama tempurung kepala bayi," bebernya menceritakan peristiwa temuan malam Minggu itu.

Dari temuan itu, pihaknya pun bersama RT menghubungi Tim Inafis dan Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.

Box berisi rantang dan kotak sepatu dan kain yang terbungkus dalam ransel itu, pun dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diperiksa lebih lanjut.

Dua hari berselang, tepatnya Senin 6 Juni, Ulfa pun mendapat kabar isi dari box misterius itu.

Ia mengaku ditelpon langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Iptu Nurman Matasa terkait hasil pemeriksaan Dokpol.

"Senin malam saya ditelpon pak Nurman, katanya kasih tenang dulu perasaan ta Bu, ternyata isinya ini tiga susun di dalam box ada tujuh tengkorak bayi," bebernya.

Baca juga: Rusia Gelar Latihan Militer di Laut Baltik, Kerahkan 60 Kapal dan 40 Pesawat, Pesan Tegas Untuk NATO

Baca juga: Kepala DKP3 Lhokseumawe Dicopot, Sekda Sebut Itu Hak Prerogatifnya Kepala Daerah

Baca juga: Baitul Mal Aceh Bantu Korban Puting Beliung di Aceh Besar, Totalnya Rp 301 Juta untuk 210 KK

TribunBogor:  Termakan Rayuan Maut, Calon Bidan Sampai 7 Kali Hamil, Kini Tidur di Penjara Setelah Diputusin Pacar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved