Kupi Beungoh
Aceh Juara Miskin Lagi, Siapa yang Harus Bertanggungjawab?
Provinsi Aceh lagi dan lagi menjadi juara miskin di Indonesia. Para pejabat eksekutif dan legislatif di Aceh seakan tidak memiliki beban
Pihak DPRA sebagai penyambung lidah rakyat agar mengusulkan program-program yang berpihak pada keinginan rakyat Aceh, bukan sesuai keinginan pribadi seperti yang disinyalir terdapat dalam alokasi dana pokir.
Mundur Sajalah
Jika para pejabat merasa tidak mampu dalam mengurus rakyat, alangkah baiknya mereka mundur saja dari jabatan. Masih banyak orang-orang cerdas, ikhlas dan amanah bekerja untuk memajukan Aceh.
Orang-orang yang sudah “karatan” dalam jabatan-jabatan strategis tapi gagal minim prestasi lebih baik mundur atau dimundurkan saja.
Berilah kesempatan kepada orang-orang yang berwawasan luas, bersih dan memiliki track record yang baik. Ingat! Jabatan itu milik umat, bukan warisan.
Para pejabat perlu mengingat bahwa jabatan itu adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawan di akhirat kelak.
Jika gagal menjalankan amanah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, maka dia tak dapat mengelak ketika diminta pertanggungjawaban kelak.
Melihat kemiskinan di Aceh yang sudah kronis ada baiknya para pejabat di Aceh melakukan istighfar dan taubat nashuha secara berjamaah.
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, kiranya dapat menuntun taubat nashuha berjamaah ini. Semoga!
Banda Aceh, 13 Juni 2022
Penulis, Lukman Hakim Zainuddin, Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam FDK UIN Ar-Raniry Banda Aceh, email: lukmaanhakimm28@gmail.com
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca juga: Manfaat untuk Medis Belum Jelas, Produk Ganja Banjiri Apotek, Begini Hasil Penelitian Terbaru
Baca juga: Bumi Semakin Panas, Lapisan Es di Antarktika Runtuh dalam 5.500 Tahun Terakhir dengan Cepat