PT Trans Continent Siap Jadikan Aceh Sebagai Daerah Penghubung dengan ASEAN dan Kawasan Lainnya

“Kami mengembangkan wilayah ini (Aceh) sebagai penghubung logistik baik domestik maupun internasional,” katanya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/AGUS RAMADHAN
CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid berbincang dengan Direktur Trans Continent di Kantor Perth Australia, Catherine Cooper di pusat logistik berikat PT Trans Contient yang berada di Jalan Laksamana Malahayati, Gampong Beurandeh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (17/6/2022). 

PT Trans Continent Siap Jadikan Aceh Sebagai Daerah Penghubung dengan ASEAN dan Kawasan Lainnya

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid ingin menjadikan Aceh sebagai daerah penghubung dengan sejumlah pelabuhan di Asia Tenggara (ASEAN) dan kawasan lainnya.

Hal tersebut disampaikannya saat mengadakan pertemuan dengan Direktur Trans Continent Australia, Catherine Cooper di Pusat Logistik Berikat (PLB) PT Trans Continent yang berada di Jalan Laksamana Malahayati, Gampong Beurandeh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (17/6/2022).

Trans Continent saat ini sedang menyiapkan skema pembangunan kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) ukuran 1500-2000 Tonase Bobot Mati (DWT).

Nantinya, kapal tersebut akan menjadi penghubung Aceh dengan sejumlah pelabuhan bongkar muat, seperti di Singapura, Port Klang Malaysia, dan sejumlah pelabuhan lainnya.

Areal basecamp PT Trans Continent di Gampong Beurandeh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, 26 Juni 2021. CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid mengatakan, areal seluas 8 hektare ini akan dikembangkan sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB).
Areal basecamp PT Trans Continent di Gampong Beurandeh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, 26 Juni 2021. CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid mengatakan, areal seluas 8 hektare ini akan dikembangkan sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB). (SERAMBINEWS.COM/Handover)

Baca juga: PT Trans Continent Datangkan Direktur di Kantor Perth, Kaji Peluang Bisnis Aceh - Australia

Kepada Catherine, kapal tersebut nantinya akan menjadi moda angkut yang membawa hasil bumi Aceh untuk di ekspor.

“Kami mengembangkan wilayah ini (Aceh) sebagai penghubung logistik baik domestik maupun internasional,” katanya.

Beberapa waktu lalu, Ismail Rasyid berkeliling buana ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

Bukan tanpa alasan, dia ingin melihat secara langsung potensi apa yang ada di daerah itu untuk bisa di bawa ke pasar internasional.

Pusat Logistik Berikat Trans Continent di Beurandeh nantinya akan menjadi pusat tempat berkumpulnya segala macam komoditas Aceh yang siap di ekspor atau dikirim ke daerah lain.

Baca juga: PT Trans Continent Kirim Delegasi ke Pertemuan Jaringan Pengiriman Barang Sedunia di Dubai

“Jadi semua komoditas , semua produk dari lokal kita data lalu kita ekspor. Nantinya kapal kita akan beroperasi yang terkoneksi langsung ke Singapura atau Malaysia,” ujarnya.

Karena itu, Ismail Rasyid mendatangkan Direktur Trans Continent Australia, Catherine Cooper ke Aceh untuk bisa bertukar pikir secara langsung dan mengimplementasikannya.

“Itulah mengapa saya datangkan dia ke Aceh untuk berdiskusi secara langsung untuk bisa memperkenalkan kepada calon mitra kita,” imbuh pria kelahiran Matangkuli, Aceh Utara itu.

Kepada Catherine, Ismail Rasyid bercerita bahwa dia pulang ke tanah kelahirannya untuk mendedikasikan dirinya dalam memajukan Aceh

Tak tanggung-tanggung, ia mengakui untuk memulai pengembangan ini membutuhkan pengorbanan yang sangat besar. 

Jika ini terwujud, rantai pasok atau Supply Chain akan membawa nilai tambah bagi Aceh.

Baca juga: CEO Trans Continent Raih USK Award dari Universitas Syiah Kuala

Sementara itu, Catherine mengaku terkesima dengan ketulusan hati seorang Ismail Rasyid yang bertekad membangun Aceh.

“Saya merasakan dia (Ismail Rasyid) sangat antusias dalam membantu Aceh menjadi daerah yang mandiri dalam pembangunan,” ujarnya.

PT Trans Continent dibangun dilahan seluas 15 hektare. Nantinya akan dibangun UKM-UKM dari berbagai daerah di Aceh untuk dieskpor dan dipasarkan di dalam negeri.

Tak hanya itu, letak Aceh yang berada diujung barat Indonesia ini menjadi daerah strategis untuk jalur pedagangan Internasional.

“Saya berpikir ini adalah peluang yang nyata sekarang untuk membantu mengaktifkan ini,” tekad Catherine.

Baca juga: Kerja Sama dengan Pelindo, Trans Continent Datangkan Alat Berat ke Pelabuhan Krueng Geukueh

Ia mengatakan bahwa dirinya yakin ini akan mendapat dukungan penuh dari masyarakat lokal dengan ide cermerlang ini.

Bahkan, Catherine bertekat membantu mewujudkan impian Trans Continent di Beurandeh menjadi kawasan penghubung.

Ini tidak terlepas dari pengalamannya di Australia saat membangun jaringan di sana.

Pembicaraan ini akan dilanjutkan ke ranah yang lebih tinggi pada pertemuan di Jakarta dan Singapura mendatang.

Trans Continent – Dari Aceh Menjembatani Dunia

Berawal dari sebuah langkah kecil, kini Trans Continent telah berubah menjadi perusahaan multimoda level internasional.

Ismail Rasyid, putra Matangkuli Aceh Utara, yang merupakan pendiri, pemilik, sekaligus CEO perusahaan ini menyimpan cita-cita, menjadi jembatan bagi Indonesia dalam menjangkau dunia.

Langkah untuk mewujudkan citacita itu telah dirintis Ismail Rasyid pada tahun 2003 lalu.

Setelah 10 tahun bekerja di perusahaan yang juga bergerak Multimoda Transport & Logistik di Batam, dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director.

Ia mengundurkan diri pada pertengahan tahun 2003, Ismail Rasyid, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (tamat tahun 1993), memutuskan membuka usaha sendiri dengan nama PT Trans Continent.

Perusahaan yang berada di bawah naungan Royal Group ini bergerak di bidang multi moda transport, logistics & supply chain, dengan bisnis utama di bidang industri pertambangan, perminyakan, energi serta perdagangan umum baik domestik maupun internasional.

Baca juga: Laporan dari Manado, Kopi Aceh Sangat Diminati, Kisah Perantau Pidie, Hingga Kiprah Trans Continent

Saat ini PT Trans Continent memiliki 19 cabang di 11 provinsi di Indonesia, dua di luar negeri (Australia & Filipina), serta memiliki jaringan kerja di lebih 80 negara.

Dengan jaringan yang dimilikinya, Ismail Rasyid semakin yakin untuk mewujudkan cita-citanya menjadi jembatan bagi Indonesia ke seluruh penjuru dunia.

 Ia pun tak ragu memasang tagline “bridging Indonesia to the world” pada perusahaan yang didirikannya 19 tahun lalu.

Selain memimpin PT Trans Continent, Ismail Rasyid juga merupakan bos dari empat perusahaan lainnya yang juga bernaung di group Royal yakni, PT Royal Indonesia (bergerak bidang perdagangan & export import), PT Royal Marine (bidang pelayaran), PT Equator Media Vaganza (media), dan PT Royal Andalas Energi (perusahaan bongkar muat).

Nama terakhir ini adalah perusahaan yang baru didirikan oleh Ismail Rasyid dengan kantor pusat di Setui Banda Aceh. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved