Anies Cabut Izin Holywings
Anies Baswedan Cabut Izin Holywings, PDIP Sebut Pansos Jelang Pemilu, PSI Juga Komentar
Anies Baswedan cabut izin Holywings, PDIP sebut pansos jelang Pemilu dan PSI juga ikut berkomentar.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM - Gubernur Anies Baswedan secara tegas memerintahkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta mencabut izin Holywings.
Buntut perintah Anies cabut izin Holywings itu, PDIP menyebut sebagai panjat sosial atau pansos jelang Pemilu hingga PSI juga ikut berkomentar.
Seperti apa pernyataan PDIP yang menyebut pansos jelang Pemilu dan juga PSI yang ikut berkomentar usai Anies cabut izin Holywings. Berikut ulasannya.
Dikutip dari Tribunnews.com, penutupan Holywings di DKI Jakarta direspons banyak pihak.
Terlebih penutupan ini berdampak pada 3000 karyawan Holywings yang dipastikan kehilangan pekerjaan.
Anggota Komisi B DPRD DKI DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak sindir penutupan seluruh gerai Holywings di Jakarta dimanfaatkan untuk panjat sosial (pansos).
Hal ini diungkapnya saat rapat terkait monitoring dan evaluasi operasional tempat hiburan (Bungkus Night Vol. 2 dan Holywings) di lantai 2 DPRD DKI Jakarta.
"Hal-hal ini (soal pelanggaran Holywings) menimbulkan ketidaknyamanan, apalagi ini menjelang Pemilu," ujarnya di lokasi, Rabu (29/6/2022).
"Kemudian ada lagi orang membuat keputusan untuk pansos," tambahnya.
Baca juga: 12 Outlet Holywings Disegel Satpol PP Hari Ini, Berikut Daftarnya
Mulanya, pernyataan ini muncul setelah Politikus PDIP ini menjabarkan kesalahan yang dibuat oleh Holywings.
Di mulai dari pelanggaran jam operasional dan berkurumun saat pandemi.
Hingga, promosi minuman beralkohol gratis untuk orang-orang yang bernama Muhammad dan Maria yang viral belakang ini, serta bukti melanggar sejumlah aturan.
"Dulu waktu covid kalian kumpul-kumpul, bikin masalah. Bukan kali ini kalian bikin masalah, berkali-kali," jelasnya.
"Jadi memang agak sedikit sombong. Seakan kalian tidak peduli dengan aturan," tambahnya.
Baca juga: Anies Cabut Izin Semua Holywings di Jakarta, Kelab Malam Catut Nama Muhammad di Promo Miras Ditutup
Rentetan kesalahan yang ada inilah yang dicermati oleh Gilbert.
Apalagi, Pemprov DKI Jakarta justru baru mengambil langkah penutupan.
Sebagai informasi, izin usaha di 12 gerai Holywings di DKI Jakarta dicabut oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Izin usaha 12 gerai Holywings di ibu kota resmi dicabut lantaran dinilai menyalahi aturan perizinan usaha.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, adanya penyalahgunaan izin ini baru terungkap usai polemik promo minuman keras bagi pemilik nama Muhammad dan Maria.
"Semua itu perlu ada evaluasi pengecekan ya," ucapnya di Balai Kota, Senin (27/6/2022).
"(pencabutan izin) memang berasa dari kasus promo miras," tambahnya.
Baca juga: Hotman Paris Minta Maaf soal Promosi Miras Holywings, Cholil Nafis Minta Kasusnya Diproses Hukum
Walau demikian, orang nomor satu di DKI Jakarta ini memastikan, pencabutan izin usaha Holywings tak ada kaitannya dengan promo tersebut.
Pencabutan izin semata dilakukan lantaran menyalahi perizinan usaha.
"Memang setelah dicek ada beberapa yang tidak memenuhi syarat administrasi, izinnya belum lengkap," ujarnya.
Baca juga: Promo Miras Catut Nama Muhammad & Maria, Eks Holywings Bogor Disegel, Potensi Tersangka Bertambah
Berdampak 3000 Orang Jadi Pengangguran
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono turut menyoroti penutupan Holywings Jakarta yang membuat 3.000 orang terdampak kehilangan pekerjaan.
Menurut Gembong Warsono 3000 orang terdampak kehilangan pekerjaan tersebut tidak lepas dari kelalaian yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
“Akibat kelalaian Pemprov DKI mengakibatkan dampak luar biasa terhadap karyawan,” kata Gembong Warsono, Selasa (28/6/2022).
Menurut Gembong Warsono, kondisi tersebut tidak akan terjadi apabila dilakukan pengawasan sejak dini oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Kalau pengawasan sejak dini dampak tidak akan timbul. Hal ini ke depan nggak boleh terjadi lagi,” sambung Gembong.
Baca juga: Ramai-ramai Kecam Holywings Soal Promo Miras Bernada SARA
Untuk itu Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa melakukan evaluasi terkait kebijakan yang diambil hingga mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan.
“Penutupan itu berdampak ke karyawan, ke keluarga, menimbulkan kerawanan yang nggak kita harapkan bersama, itu harusnya dievaluasi pemprov,” ungkapnya.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta juga harus memikirkan dampak yang akan ditimbulkan saat mengambil keputusan menutup seluruh cabang Holywings di Jakarta.
“Itu tadi dampaknya, dampak penutupan apa kan, harusnya berpikir itu," katanya.
"Kalau pengawasan dilakukan sejak dini, maka hal-hal seperti itu harusnya tidak terjadi gitu,” tambahnya.
Baca juga: Kasus Promosi Minuman Keras Holywings bagi Nama Muhammad dan Maria, Polisi Tetapkan 6 Tersangka
PSI Berkomentar
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo bersuara.
Penutupan Holywings yang dilakukan beberapa hari lalu menjadi bukti Pemprov DKI Jakarta telah menghadapi sebuah kecolongan.
Terkait hal itu, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan bahwa Pemprov DKI kecolongan terkait penegakan izin usaha.
"Seharusnya, Pemprov DKI Jakarta malu. Sebab, ini kecolongan," kata Anggara, berdasar keterangan tertulis, Rabu (29/6/2022).
Pasalnya, tindakan Pemprov DKI Jakarta itu terjadi setelah promosi minuman keras yang dilakukan Holywings viral di media sosial.
Padahal, outlet tersebut sudah berdiri cukup lama.
"Kenapa bisa sampai lolos dari pengawasan? Jangan-jangan banyak usaha lain yang tidak ikut aturan tapi beroperasi," ujar Anggara.
Anggara berharap, Pemprov DKI Jakarta menjadikan situasi semacam ini sebagai momen evaluasi agar bisa melakukan tindakan penegakan hukum tanpa terkecuali kepada pelaku usaha.
"Jangan sampai penindakannya tebang pilih, coba diperiksa lagi izin-izin usaha tempat lain. Kasihan yang sudah taat hukum, pasti ada kecemburuan,” terang Anggara.
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta juga diminta berperan aktif terhadap para karyawan outlet Holywings yang ditutup supaya hak-haknya dapat tetap terpenuhi.
“Jangan sampai nanti ada kasus hak-haknya tidak terpenuhi. Dampingi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tutur Anggara.
Demikian terkait Anies Baswedan cabut izin Holywings, PDIP sebut pansos jelang Pemilu dan PSI juga ikut komentar.
(Serambinews.com/Sara Masroni, tribun network/thf/TribunJakarata.com/Wartakotalive.com)