Jurnalisme Warga
Jejak Yahudi di Kampung Blower Banda Aceh
Sudah ada sejumlah tulisan yang mengulas sejarah Kampung Belower/Blower (Desa Sukaramai) yang umumnya mengutip dari hasil penelitian yang saya lakukan
Mereka juga sering diundang untuk tampil menyanyi dan menari di Gedung Kebudayaan yang berada di Jalan Teuku Umar.
Tidak hanya mereka, banyak dari tetangga saya di Blower yang aktif dalam sanggar seni.
Bahkan, ada yang terkenal sebagai penyanyi seriosa yang sering jadi juara nasional dan tampil di TVRI.
Saya teringat di waktu sore bersama teman-teman Blower sering nonton pertunjukan seni di Gedung Kebudayaan.
Di kala itu terasa aktif kegiatan dan pertunjukan seni di sana.
Selama tinggal di Blower, saya jarang mendengar orang berbicara bahasa Aceh.
Yang terdengar dalam keseharian adalah bahasa Indonesia.
Warga Kampung Blower banyak yang berasal dari Pulau Jawa dan ada juga yang berasal dari Ambon.
Saat orang tua bekerja, saya diasuh oleh seorang ibu yang berasal dari Jawa, tetangga yang berada di belakang rumah.
Saya memanggil beliau dengan nama “Ibu Belower.
” Seorang perempuan yang sangat sabar dan penyayang dalam menjaga saya yang cukup bandel dan suka berkelahi.
Saat ini beliau telah berusia ‘80-an tahun.
Saya semakin tahu sejarah Blower ketika berada di Belanda, saat menjadi ‘visiting researcher’ di Universitas Leiden.
Saya meriset tentang sejarah orang Yahudi di Aceh, dan Blower menjadi salah satu tempat yang pernah didiami oleh keluarga Bolchover.
Adolf Bolchover (Adolphe Bolchover) sebagai anak tertua dari keluarga Bolchover lahir di Harlou, Rumania, tahun 1856.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/TEUKU-CUT-MAHMUD-AZIZ-Dosen-FISIP-Prodi-Hubungan-Internasional-Universitas-Almuslim.jpg)