Jurnalisme Warga
Jejak Yahudi di Kampung Blower Banda Aceh
Sudah ada sejumlah tulisan yang mengulas sejarah Kampung Belower/Blower (Desa Sukaramai) yang umumnya mengutip dari hasil penelitian yang saya lakukan

Israel, saudara yang termuda, menikah terlebih dahulu dengan Deborah Bolchover sebelum berangkat ke Kuta Raja.
Di Kuta Raja Deborah melahirkan empat orang anak, yaitu Jona Bolchover, Clara Bolchover, Pauline Bolchover, dan Saul Bolchover (Teuku Cut Mahmud Aziz 2011).
Pada 1908 Deborah Bolchover meninggal dan dikebumikan di dekat makam Adolf Bolchover yang meninggal tahun 1897.
Setelah Deborah meninggal, Israel mengirim anak-anaknya ke Penang, Malaysia.
Di sana mereka sekolah di sekolah Jesuit.
Pada tahun 1912 Litman dan Israel mengambil keputusan meninggalkan Kuta Raja.
Mereka mampir ke Penang, menjemput anak-anak Israel untuk pindah ke Manchester, Inggris.
Hingga saat ini empat generasi keluarga Bolchover menetap di Inggris dan ada juga yang tinggal di Hong Kong.
Litman dan Bolchover meninggal di Manchester sekitar tahun 1940-an.
Tahun 2010 saya menemukan arsip koran berbahasa Belanda di Nationaal Archief of the Hague, Belanda, yang memuat berita “HET NIEUWS VAN DEN DAG.” Voor Nederlandsch-Indie, van Dinadag 14 Juli 1908, No.163.A.Groot-Atjeh.
Pada paragraf ketiga tertulis “De Atjehsche Handel Maatschsppij en de firma L.Bolchover en Co.Hebben het meeste verlien geleden, wiji de kelders waar haar voorraden opbewaard waren, dagen lang ender water hebben gestaan, terwiji het door de zeer anel opkomende bandjir niet mogelijk was de geaderen in veiligheid te brengen.
” Jika diartikan “BERITA HARI INI,” Untuk Hindia Belanda, dari Dinadag 14 Juli 1908, No.163.A.Aceh Besar.
Gambaran isi berita mengenai Acehsche Handel Maatschsppij dan perusahaan milik Litman Bolchover and Co yang mengalami kerugian besar karena gudang bawah tanah milik mereka terendam air berhari-hari lamanya.
Barang-barangnya tidak mungkin untuk diselamatkan.
Dalam berita ini tidak disebutkan nama barang atau produknya.
Keluarga Bolchover yang menetap di Inggris dan Hong Kong pernah datang ke Banda Aceh untuk menemui saya.
Saya mengajaknya mengelilingi Banda Aceh dan secara khusus melihat Kampung Blower dan Makam Kerkoff.
Di Perkuburan Kerkoff ada 23 kuburan Yahudi.
Sebagian besarnya Yahudi Rumania, selain Yahudi Austria dan Rusia.
Orang-orang Yahudi yang menetap di Kuta Raja sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia berjumlah sekitar 300-an orang.
Umumnya mereka berbisnis rempah-rempah dan membuka usaha perkebunan serta ekspor-impor.
Mereka senang menetap di Banda Aceh, tapi karena permasalahan ekonomi, mereka mencari penghidupan baru dan pindah ke Jakarta dan Surabaya, di samping ada yang melanjutkan perjalanan ke Singapura, Israel, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.
Saya pernah mengulas cerita keluarga Bolchover melalui tulisan berjudul “Catatan Gadis Yahudi yang Lahir di Banda Aceh” yang terbit di Harian Serambi Indonesia (28/5/2019).
Keluarga Yahudi asal Harlou, Rumania, yang menjadi warga negara Belanda telah meninggalkan jejak sejarahnya di Kampung Blower (Desa Sukaramai) Banda Aceh.
Kampung yang setelah Kemerdekaan RI, mulai ditempati oleh para mantan tentara Marsose Belanda yang tidak mau kembali lagi ke kampung halamannya di Jawa dan Ambon.
Fragmen sejarah itu paling tidak bisa menjadi gambaran awal bahwa Banda Aceh pernah menjadi “kota global” karena dihuni beragam suku bangsa.
Baca juga: Melalui Catatan Kuno, Orang Palestina Ini Bocorkan Rencana Besar Yahudi Untuk Mendominasi Dunia
Baca juga: Sarat Akan Sejarah, Kenapa Yerusalem Penting Bagi Kristen, Islam, dan Yahudi? Ini Keistimewaannya