Salam

Eufemisme Luhut Soal Suasana Aceh

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan bahwa untuk bisa menarik investor

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua DPRA, Saiful Bahri alias Pon Yahya foto bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, usai pertemuan, Senin (15/7/2022). Pon Yahya bersama Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki juga melakukan pertemuan dengan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. 

Tidak adanya kepastian hukum akan menyebabkan para calon investor enggan menanamkan modalnya.

Dalam menilai mengenai kondisi di Aceh, para pejabat pusat sesungguhnya tidak menggunakan kata-kata lugas, termasuk Menteri Luhut Pandjaitan yang juga menggunakan eufemisme dalam menyebut suasana di Aceh.

Ia tidak mengatakan bahwa situasi Aceh tidak disukai para investor luar.

Tapi Luhut sering menggunakan kata-kata bahwa Aceh harus memperbaiki suasana agar memberi kenyamanan kepada calon investor.

Mundurnya calon investor dari Uni Emirat Arab dari rencana menginvestasi di Pulau Banyak, Aceh Singkil, juga karena kondisi yang tidak memberi kenyamanan bagi penanam modal.

Termasuk sistem dan lembaga-lembaga keuangan kita yang dinilai belum memadai.

Bukan hanya oleh calon investor, tapi para wisatawan selama ini juga sangat mengeluhkan layanan dimaksud di Aceh.

Oleh karena itu, untuk mempercepat pembangunan, perlu investasi dalam dan luar negeri, dari pemerintah maupun swasta.

Untuk menarik investasi, Aceh harus memperbaiki diri agar menarik minat investor.

Nah?!

Baca juga: Luhut: Pembelian Minyak Goreng Curah Rp 14.000 Bisa Gunakan PeduliLindungi atau NIK

Baca juga: YARA Minta Luhut Audit Perusahaan Sawit di Singkil

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved