Jurnalisme Warga

Jejak Orang Yunani di Spoordex Banda Aceh

Di sekitar Spoordex ramai dengan para pekerja dan pelancong karena lokasinya strategis, berdekatan dengan stasiun kereta api (Acheh Staats Spoor)

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Jejak Orang Yunani di Spoordex Banda Aceh
FOR SERAMBINEWS.COM
TEUKU CUT MAHMUD AZIZ, Dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Almuslim dan Anggota FAMe Chapter Bireuen, melaporkan dari Banda Aceh

Orang-orang Belanda, Arab, dan Cina yang mendapatkan hak partikelir, walaupun hak tersebut diperoleh dengan cara membeli tanah partikelir dari Pemerintah Hindia Belanda, di mana ia tidak hanya mendapatkan tanah tapi juga hak dalam mengatur orang-orang yang tinggal di atas tanah yang ia beli.

Orang-orang tersebut secara otomatis menjadi pekerja di lahan miliknya, dan pemilik lahan seketika menjadi tuan tanah.

Lokasi Spoordex berada tepat di belakang Kantor Kejaksaan Negeri di Jalan Cut Meutia.

Dulunya ada pintu masuk dari kantor ke Spoordex.

Dan dari Spoordex bisa kelihatan gedung belakang kejaksaan.

Kantor kejaksaan dulunya bekas gedung Hindia Belanda.

Saya tahu karena sejak kecil sering dibawa orang tua ke kantor.

Ibu saya dulunya bertugas di kejaksaan.

Mantan notaris cerita, dulunya di belakang kantor kejaksaan agak angker.

Kalau malam sering kelihatan perempuan berbaju putih berjalan mengitari lorong belakang kantor.

Beliau pernah dengar, dulunya ada perempuan Belanda yang meninggal di gedung tersebut.

Saya juga di waktu kecil pernah mendengar cerita mengenai perempuan berbaju putih itu.

Lalu saya diajaknya menuju ke ujung jalan di dekat rumah beliau.

Ia menunjuk satu lokasi tempat dikuburnya seorang perempuan yang diperkosa serdadu Jepang di Spoordex.

Perumahan kopel di sini dulunya pernah ditempati pasukan Negeri Sakura, waktu mereka menduduki Banda Aceh.

Saya bertanya kepada beliau, “Apakah lokasi kuburan ini diketahui juga oleh warga yang tinggal di Spoordex?” Katanya, mungkin hanya beliau yang tahu karena beliau penduduk lama yang tinggal di sini.

“Orang yang tinggal di Spoordex sekarang banyak pendatang baru.

Saya hanya cerita tentang ini ke Pak Pon Cut,” ungkapnya.

Demikianlah sepenggal cerita mengenai Spoordex.

Kata yang berasal dari bahasa Belanda, yakni ‘spoor’, berarti jalur atau lintasan, sedangkan ‘dex’ berarti tanggul, tempat bantalan rel.

Sebuah tempat yang dilintasi kereta yang dimulai dari Stasiun Ulee Lheue menuju ke pusat Kota di Banda Aceh hingga berakhir di Besitang, Sumatera Utara.

Spoordex sempat mengalami kerusakan parah ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004.

Lokasi ini menjadi salah satu tempat sejarah yang layak dikunjungi disertai dengan perlunya membangun monumen catatan sejarah “Spoordex Punya Cerita.”

Baca juga: Menlu Rusia Sebut Adolf Hitler Berdarah Yahudi, Israel dan Ukraina Tersinggung

Baca juga: Capres Joe Biden Bela Negara Yahudi

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved