Kupi Beungoh
Taqwallah dan Paulo Rossi
Pertanyaannya sekarang, apakah Taqwallah masih dianggap sebagai eksekutor oleh Gubernur Marzuki, atau pemain lapis dua?
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
Oleh: Masrizal bin Zairi
ROBERT Lewandowski, penyerang Bayern Muenchen, tentu tidak asing lagi bagi pecinta sepakbola era sekarang.
Akibat kepiawaiannya mengolah sikulit bundar, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik FIFA 2021 atau Best FIFA Men's Player of the Year.
Lewandowski sukses menyabet gelar tersebut setelah mengungguli Lionel Messi (Paris Saint-Germain) dan Mohamed Salah (Liverpool).
Penghargaan itu diterima pria kelahiran 21 Agustus 1988 pada malam penganugerahan di Zurich, Swiss, Senin 17 Januari 2022.
Ini menjadi penghargaan individu kedua bagi penyerang berkebangsaan Polandia tersebut setelah tahun 2020.
Prestasi itu diraihnya setelah ia mengila di lapangan hijau bersama Bayern Muenchen dengan mengoleksi 41 gol di Liga Jerman 2020-2021.
Ia dielu-elukan karena ketajamannya dalam mengolah sikulit bundar hingga menyarangkan ke gawang lawan.
Lewandowski adalah eksekutor bagi klubnya, termasuk bagi timnas Polandia yang sudah mengoleksi 74 gol dari 128 penampilan.
Sejak bergabung dengan Bayern Muenchen sejak 2014, Robert Lewandowski telah mengoleksi 328 gol.
Baca juga: Aceh dan Kepemimpinan Militer (I) - Dari Klasik Hingga Kontemporer
Berkat ketajamannya, Bayern Muenchen sudah meraih berbagai trofi, termasuk Juara Champions League 2019-2020.
Nama lain yang tidak kalah hebat adalah Paolo Rossi. Pemain era 80an ini juga sebagai algojo bagi timnya di lapangan hijau.
Ia adalah seorang pemain sepak bola profesional berkebangsaan Italia yang bermain sebagai penyerang.
Pada tahun 1982, Paolo Rossi memimpin negaranya meraih gelar Piala Dunia FIFA 1982.
Ia juga memenangkan Sepatu Emas dan Bola Emas setelah dinobatkan pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dalam kompetisi itu.