Salam
Buah Simalakama PORA di Pidie
Kabupaten Pidie memohon pelaksanaan Pekan Olahraga Aceh (PORA) yang seharusnya berlangsung November 2022, ditunda ke Juni 2023
PEMERINTAH Kabupaten Pidie memohon pelaksanaan Pekan Olahraga Aceh (PORA) yang seharusnya berlangsung November 2022, ditunda ke Juni 2023 karena arena-arena (venue) belum rampung.
Sedangkan Ketua Umum KONI Aceh, H Muzakir Manaf secara tegas menyatakan, “PORA Pidie tak ditunda.
Apa yang sudah kita putuskan, PORA harus sesuai jadwal.
” Sebab, kata Mualem, PORA merupakan ajang seleksi atlet terbaik Aceh.
Yang terbaik dari PORA akan dipersiapan mewakili Aceh ke Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumut.
Karena begitu pentingnya ajang PORA, maka tak ada istilah untuk menunda lagi.
“Tim akan turun ke lapangan mengecek kesiapan Pidie sebagai tuan rumah.
Bila di sana hanya siap untuk sejumlah cabang, maka cabor yang tak siap dipindahkan ke kabupaten/kota lain.
Itu solusi supaya kepastian PORA tetap berlangsung,” kata Mualem.
Dalam suratnya kepada Pemerintah Aceh beberapa hari lalu, Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto menyatakan, dengan waktu persiapan yang hanya tinggal kurang dari dua bulan, sangat tidak mungkin bagi Pemkab Pidie untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan di kabupaten itu.
Baca juga: KONI Aceh Barat tak Sepakat Penundaan PORA Pidie, Tarmizi: Kami Ikuti Arahan Provinsi
Baca juga: Usia Atlet dan Anggaran Alasan KONI Kota Langsa Tolak Wacana Penundaan PORA Pidie XIV/2022
Menurut Wahyudi, secara lisan atau prinsip, Pj Gubernue Achmad Marzuki sudah setuju pendundaan PORA.
Akan tetapi, sekali lagi, KONI Aceh selaku leading sektor kegiatan itu menyatakan tak akan menunda PORA.
Sebab, akan mengganggu banyak agenda lain yang sudah terencana secara berurut.
Termasuk kabupaten/kota lainnya juga ikut terganggu, terutama terkait dengan pemusatan latihan atlet-atlet mereka untuk PORA.
Apalagi, penundaan mencapai tujuh bulan.