Internasional

Amnesty International Desak PBB Selidiki Tindakan Keras Pasukan Keamanan Iran ke Demonstran

Amnesty International mendesak para pemimpin di Majelis Umum PBB menyelidiki kekerasan di Iran setelah kematian Mahsa Amini.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Demonstran membakar ban bekas di jalan di ibukota Teheran untuk memprotes kematian Mahsa Amini di tangan polisi moral Iran, Rabu (21/9/2022). 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Amnesty International mendesak para pemimpin di Majelis Umum PBB menyelidiki kekerasan di Iran setelah kematian Mahsa Amini.

Seruan tersebut mengikuti gelombang kekerasan di seluruh negeri.

Pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk membubarkan protes damai untuk mendukung Amin.

Dia meninggal dalam tahanan polisi moral Iran pada 16 September 2022 setelah diduga menderita penyiksaan dan kekerasan fisik selama tiga hari.

“Curahan kemarahan dan empati global atas kematian Mahsa Amini harus diikuti oleh langkah-langkah nyata masyarakat internasional," kata Diana Eltahawy, Wakil Direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara pada Jumat (23/9/2022).

Dia berharap harus ada upaya mengatasi krisis impunitas sistemik yang diterapkan pemerintah Iran untuk pasukan keamanannya.

Baca juga: Jurnalis dan Aktivis Iran Kecam Rezim Teheran, Sebut Pemerintah Iran Berlumuran Darah

Dia beralasan, impunitas atau kekebalan hukum telah memungkinkan terjadi penyiksaan secara meluas.

Bahkan, eksekusi di luar proses hukum dan pembunuhan di luar hukum lainnya oleh otoritas Iran untuk terus berlanjut, baik di balik penjara dan selama protes.

“Tindakan brutal terbaru otoritas Iran terhadap protes bertepatan dengan pidato Ebrahim Raisi di PBB," ujarnya.

"Dia telah diberi panggung di panggung dunia, terlepas dari bukti yang kredibel tentang keterlibatannya dalam kejahatan terhadap kemanusiaan," tambahnya.

Dia menjadi pengingat dampak buruk dari kegagalan berulang negara-negara anggota PBB untuk mengatasi impunitas atas kejahatan berat di Iran.

“Pasukan keamanan Iran akan terus merasa berani untuk membunuh atau melukai pengunjuk rasa dan tahanan," jelasnya.

Termasuk wanita yang ditangkap karena melanggar undang-undang wajib berkerudung, jika tidak dimintai pertanggungjawaban.

Baca juga: Aksi Protes Kematian Wanita Muda Mahsa Amini Meluas, Iran Tutup WhatsApp dan Instagram

Ditambahkan, Dengan semua jalan akuntabilitas ditutup di tingkat domestik, Dewan Hak Asasi Manusia PBB memiliki kewajiban mengirim pesan kepada pihak berwenang Iran.

Dia menambahkan mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan di bawah hukum internasional tidak akan dibiarkan begitu saja.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved