Jurnalisme Warga

Abu Tumin, Ulama yang Kekeh Menjaga Martabat Aceh

Dayah yang didirikan oleh Tengku Haji Imam Hanafiah, yaitu kakek Abu Tumin pada tahun 1890 itu merupakan lembaga pendidikan yang sangat legendaris

Editor: bakri
hand over dokumen pribadi
Prof. Dr. APRIDAR, S.E., M.Si,  Guru Besar Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Syiah Kuala dan Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Aceh, melaporkan dari Blang Blahdeh, Bireuen 

Konflik serta penerapan konsep adu domba yang diwarisi oleh kaum penjajah hendaknya segera di hapus dalam kehidupan masyarakat Aceh.

Kebersamaan serta saling menghargai dalam melaksanakan ibadah sunah hasil ijtihad dari sisi yang berdeda tidak boleh dipertajam.

Karena hal tersebut akan sangat merugikan bagi agama, nusa, dan bangsa.

Beliau sangat tidak sependapat bila Provinsi Aceh dipecah belah oleh oknum yang haus jabatan.

Bila Aceh dikoyak serta dibagi- bagi, benar akan ada jabatan gubernur hingga pemerintah terkecil lebih banyak.

Namun, masyarakat Aceh yang dikenal sebagai orang yang taat beragama dengan julukan Serambi Makkah, yang melekat tentu akan terkoyakkan sejalan dengan pemekaran Provinsi Aceh.

Utamanya yang berada di daerah perbatasan yang masyarakatnya sangat rentan terhadap misionaris.

Untuk kepentingan kedaulatan terhadap agama itulah yang membuat beliau tetap ‘kekeh’ untuk memperjuangkan Aceh agar tertap bersatu dengan nilainilai kebenaran religus yang kuat.

Setiap ada pelecehan serta pendiskreditan terhadap Aceh, beliau akan reaktif dan sering beliau ucapkan “Meunyo na gigoe ka kukap” karena marahnya terhadap pelecehan atas kedaulatan Aceh.

MoU Helsinki dan UUPA yang telah diperoleh Aceh ia inginkan diisi dengan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat yang sejalan dengan syariat Islam.

Momentum serta kesempatan tersebut jangan sampai disia-siakan sehingga menyesal kemudian.

Bila orang Aceh sendiri tidak memikirkan untuk pembangunan Aceh, siapa lagi yang diharapkan.

Untuk itu, beliau selalu lebih mengedepan kekompakan serta kebersamaan antarulama dan cendikiawan dengan umara serta masyarakat luas untuk bersatu padu dalam membangun Aceh yang lebih baik.

Semoga pikiran cerdas beliau dapat diteruskan oleh semua pihak dalam membangun masa depan Aceh yang mandiri serta lebih bermartabat. (apridar@unsyiah.ac.id)

Baca juga: ABU TUMIN Sang Ulama Ahli Fiqh Menghadap Ilahi, Aceh Berduka

Baca juga: Profil Abu Tumin, Ulama Kharismatik Aceh yang Ahli Dalam Bidang Fiqh,Kini Telah Menghadap Sang Ilahi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved