Mihrab

Keluarga Cerminan Teladan Akhlak Anak

Ayah sebagai kepala keluarga juga memegang andil yang kuat dalam menjaga keluarga

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
USTAZAH MIRNANI MUNIRUDDIN ACHMAD, Pengurus ISAD Aceh 

TIDAK dapat pungkiri bahwa ibu merupakan guru pertama bagi anak-anaknya.

Bahkan, Nabi Muhammad SAW menobatkan sosok ibu sebagai madrasah pertama bagi anak.

Namun, tugas mulia ini bukan hanya dipikul oleh sang ibu.

Ayah sebagai kepala keluarga juga memegang andil yang kuat dalam menjaga keluarga.

“Inilah keluarga, yang di dalamnya ada kerja sama antara suami dan istri yang bisa menjadikan mereka sebagai teladan bagi anak-anaknya,” kata Pengurus Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Ustazah Mirnani Muniruddin Achmad MA.

Dikatakan, dari sebuah keluargalah anak akan melihat segala gerak-gerik orang tuanya, mulai dari membuka mata hingga mereka terlelap kembali.

Anak juga akan belajar sopan santun, bertutur kata yang baik, semua berasal dari ajaran dan pengamatannya setiap hari.

Seorang anak akan belajar kedisiplinan dari shalat tepat waktu yang dilakukan orangtuanya, kemudian belajar membaca Al-Qur’an, berpuasa dan ajaran Islam lainnya.

Baca juga: Dosen Umuslim Bireuen Gelar FGD Penguatan Akhlak Santri di Lhokseumawe

Baca juga: Tiga Hikmah Puasa Ramadhan, Upaya Meningkatkan Akhlak Karimah dan Keimanan kepada Allah SWT

“Keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah akan senantiasa menanamkan iman dan membentuk anaknya menjadi peribadi yang berakhlakul karimah saat mereka sendirian, maupun saat berinteraksi dengan orang lain,” ucapnya.

Ustazah Mirnani mengatakan, peran orangtua untuk anak dalam membangun moral mereka di tengah masyarakat juga sangat diperlukan.

Bahkan ada teori “Tabularasa” yang menyatakan bahwa bayi ibarat kertas putih.

Teori ini senada dengan Sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah), tergantung keinginan ibu dan bapaknya menjadikannya sebagai seorang Yahudi, Nasrani, dan Majusi.

“Dari sini kita memahami bahwa pengalaman hidup seseorang dalam keluarga sangat menentukan masa depan seorang anak.

Baik buruknya seseorang dalam masyarakat ditentukan oleh pendidikan dalam keluarga,” ujar guru MIN 13 Pidie Jaya.

Karena itu, sedini mungkin orang tua harus menanamkan keimanan, akidah, dan moral yang besar sebagai tameng agar anak-anak tidak terjerumus dalam tindak asusila dan kriminal.

Keluarga sekaligus sebagai filter untuk membedakan antara perbuatan baik dan buruk.

Pada masa ini, orang tua dalam mendidik anak lebih kepada bagaimana mereka memberikan keteladanan, baik dalam hal perkataan dan perilaku.

Baca juga: Mengenal Karakteristik Akhlak Mahmudah dan Mazmumah

Keteladanan di sini berguna untuk mendidik anak bagaimana menjadi manusia susila.

“Semua tingkah laku orang tua akan ditiru oleh anak.

Karena anak itu nanti akan menjadi seseorang dengan kepribadian yang tak jauh dengan orang tua, dan anggota keluarga lainnya.

Dari keluargalah sebenarnya dimulainya terbentuk generasi yang mempunyai adab, bertatakrama dan saling peduli satu sama lain,” ujarnya.

Allah pun menyeru hamba-Nya untuk menjaga keluarganya masing-masing, seperti terkandung dalam surah At-Tahrim ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.

Oleh karena itu, pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan awal bagi anak karena pertama kalinya mereka mengenal dunia terlahir dalam lingkungan keluarga dan dididik oleh orang tua. (ar)

Baca juga: Akhlak Mulia Penyebab Terbanyak Kedua Masuk Surga, Simak Penjelasan Ustadz Masrul Aidi

Baca juga: Ramadhan, Akhlak, dan Peradaban

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved