Jurnalisme Warga

Inspirasi dari Tanah Para Wali

Salah seorang ulama di abad pertengahan, Syekh Az-Zarnuji, sudah menjelaskan berbagai hal tentang prosedur menuntut ilmu

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Inspirasi dari Tanah Para Wali
FOR SERAMBINEWS.COM
NAURATUL ISLAMI, Mahasiswi Program Studi PBA Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Anggota DPP ISAD Aceh, dan alumnus Dayah Putri Muslimat Samalanga, Bireuen, melaporkan dari Banda Aceh

Tertulis sebuah syair (nazam) mengenai hal tersebut, yaitu ilmu baru akan diperoleh dengan bekal enam perkara, yaitu: cerdas, semangat, bersabar, memiliki bekal harta, petunjuk guru, dan waktu yang lama.

Baca juga: Ratusan Calon Babinsa Kodam IM dapat Pembekalan Ilmu Jurnalistik dari PWI Aceh Besar

Syair yang sama juga termaktub dalam kitab Hasyiah Al-Bajuri, karangan Syaikh Ibrahim Al-Bajuri juz 1 mengenai seorang penuntut ilmu akan mendapatkan ilmu secara maksimal jika memenuhi enam syarat, yaitu: cerdas, semangat, bersungguh-sungguh, mempunyai bekal yang cukup (biaya), bimbingan guru, dan waktu yang lama.

Ulama menjelaskan bahwa cerdas tersebut terbagi kepada dua, yaitu cerdas ‘muhibbatun minallah’ dan cerdas ‘muktasab’.

Cerdas ‘muhibbatun minallah’ adalah cerdas yang dianugerahkan oleh Allah, contohnya Allah memberikan kemudahan dalam memahami, hafalan seseorang kuat, dan sebagainya.

Sedangkan cerdas ‘muktasab’ merupakan kecerdasan yang diperoleh dengan berlatih, berdiskusi, muta’laah, dan lainnya.

Seperti yang telah disebutkan dalam syair bahwa dalam menuntut kita juga harus bersungguh- sungguh.

Dikarenakan hal ini juga merupakan salah satu modal utama untuk mendapatkan ilmu yang kita cari.

Sama halnya dengan kesabaran.

Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa dalam mencari ilmu selalu diliputi dengan cobaan dan ujian.

Jadi, sudah semestinya para penuntut ilmu harus tabah dna sabar dalam melewati semuanya.

Pun demikian, penuntut ilmu juga harus memiliki bekal dalam menuntut ilmu.

Karena tanpa biaya ataupun bekal, maka proses menuntut ilmu akan terganggu sehingga ilmu yang didapatkan tidak maksimal.

Baca juga: Aceh Tamiang Coba Kembangkan Bibit Buah Tropika, Rela Menimba Ilmu di Balitbu Solok, Ini Tujuannya

Syarat kelima yang disebutkan adalah bimbingan dari guru selama masa menuntut ilmu.

Terlebih lagi belajar ilmu agama.

Sudah tentu harus sesuai dengan yang diajarkan oleh guru.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved