Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Usai Sebut Aremania Seperti Preman dan Sok Jagoan
Pegiat media sosial yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dilaporkan ke polisi.
Ketika orang-orang menyerbu ke tengah lapangan dengan potensi merusak dan mengancam nyawa.
Lebih lanjut, Ade Armando pun menjelaskan, beberapa kasus kerusuhan suporter di pertandingan sepakbola akihr-akhir ini.
Pada 15 september 2022 lalu, terjadi kerusuhan setelah Persebaya dikalahkan RANS Nusantara 1-2 di Gelora Deltras Sidoarjo.
Berkaitan hal itu, ia memahami latar belakang polisi yang akhirnya menggunakan gas air mata.
“Saya mengakui gas air mata itu akhirnya membuat panik banyak suporter yang sebenarnya tidak terlibat dalam penyerbuan ke lapangan," katanya.
Meski demikian, Ade Armondo tidak melihat hal itu sebagai cara represif pihak kepolisian apalagi melanggar HAM.
Dilansir Tribun Medan, Ade Armondo pun mengatakan, pangkal masalah kembali kepada perilaku sebagian suporter yang harus dididik.
Suporter tersebut, harus dididik ketika menghadapi kekalahan dan kemenangan.
“Sebenarnya, pangkal masalah ada pada perilaku sebagian suporter yang beringas, jawabannya adalah mendidik suporter sepakbola Indonesia," ucapnya.
Ade Armando mengatakan, dari peristiwa ini panitia belajar seharusnya memberikan jalan keluar yang lapang begitu pertandingan selesai.
Sementara itu, pihak kepolisian juga belajar untuk tidak menembakkan gas air mata ke tribun penonton.
Pada akhir video klarifikasi, Ade Armando turut mendoakan para korban dan mengajak masyarakat agar bersama-sama mencegah tragedi ini terulang lagi.
Baca juga: Lestarikan Budaya Lokal, Disbudpar Aceh Gelar Pentas Seni Budaya Negeri Seribu Bukit
Baca juga: Hujan Masih akan Guyur Sebagian Aceh Selama Tiga Hari Kedepan, Begini Prakiraan Cuaca BMKG
Baca juga: Pengakuan Baru Putri Candrawathi: Tak Tahu Rencana Pembunuhan Brigadir J, Ada di Kamar saat Eksekusi
Kompastv: Koordinator Aremania Laporkan Ade Armando ke Polisi, Pengacara: Menyangkut ITE
Tribunnews.com: Nama Ade Armando Kembali Trending di Twitter, Sudah Beri Klarifikasi soal Tragedi Kanjuruhan