Breaking News

Berita Banda Aceh

Satu Lagi Anak Gagal Ginjal Meninggal, Pagi Kemarin Baru Masuk ke RSUZA

Anak yang meninggal dunia akibat mengalami gangguan ginjal akut di Aceh bertambah satu orang lagi

Editor: bakri
SERAMBI/HENDRI
Sejumlah anak dirawat di Ruang IGD RSUZA 

"Pasien anak tidak ada lagi yang dirawat di lorong, kalau dua hari lalu ada karena pasiennya overload," ujar Rudi Ia menjelaskan, peningkatan pasien anak terjadi sejak Agustus 2022.

Namun, puncaknya pada September hingga Oktober ini.

Jumlah pasien anak terurai, seiring ada di antara mereka yang sempat dirawat selama empat hingga lima hari dan kemudian diizinkan rawat jalan.

"Saat ini, kita belum menemukan pasien anak suspek gagal ginjal akut (GGA).

Jika ada, kita akan cepat memberitahukannya," kata Rudi.

Saat ini, sebutnya, ranjang pasien ada 272 unit, tapi tidak semua ruangan terisi penuh.

Seperti ruangan jantung, ruang penyakit infeksi dan ruang paru, masih ada satu hingga tiga bed yang kosong.

Terpisah, Direktur RSUD Tgk Abdullah Syafi'I, Beureunuen, Pidie, dr Kamaruzzaman MKes, kepada Serambi, kemarin, mengungkapkan, jumlah pasien anak dan pasien dewasa di rumah sakit itu sudah overload.

Karena tidak ada lagi tempat tidur di dalam ruangan, sehingga pasien harus dirawat di luar ruangan dan IGD rumah sakit tersebut.

Menurut Kamaruzzaman, pasien anak yang dirawat di RSUD Beureunuen, menurut hasil diagnosa dominan mengalami demam, panas, dan batuk.

"Untuk pasien anak yang mengalami gangguan ginjal akut belum ditemukan di rumah sakit kita," ujarnya.

Nagan juga meningkat

Adapun RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM), Nagan Raya, saat ini merawat 18 pasien anak.

Jumlah itu terjadi peningkat dari biasanya.

Mereka rata-rata mengalami demam, batu, dan beberapa penyakit lain.

Namun, tak ada pasien anak yang dirawat di rumah sakit tersebut yang menderita gangguan ginjal akut.

Kabid Pelayanan Medis RSUD SIM, dr Surya Sari Abbas, kepada Serambi, kemarin, menjelaskan, pasien anak dirawat pada ruang anak dan beberapa ruang lain.

"Sejauh ini, di rumah sakit kita belum ditemukan pasien anak yang mengalami gagal ginjal seperti merebak dalam beberapa waktu terakhir," ujarnya.

Terhadap pasien anak tersebut, sambung Surya, dilakukan penanganan secara maksimal.

“Bila ada pasien anak yang tidak kencing dalam waktu lama dan urinenya hanya sedikit, kita akan langsung berkoordinasi ke RSUZA agar pasien anak tersebut mendapat penanganan yang maksimal," timpal Surya.

Menindaklanjuti surat Kemenkes dan Dinkes Nagan Raya terkait larangan sementara pemberian obat sirup kepada anak, Surya mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada dokter dan tenaga medis lainnnya. (i/naz/riz)

Baca juga: Mudah! Ini Resep Obat Batuk Alami untuk Anak ala dr Zaidul Akbar, Bisa Juga Memperkuat Fungsi Ginjal

Baca juga: MPU Sesalkan Pemerintah Terlambat Tangani Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved