Jurnalisme Warga
Mewaspadai Kejahatan Obat, Makanan, dan Kosmetik Ilegal
Acara hari itu adalah Focus Group Discussion (FGD) Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan Ilegal, serta Mengandung Bahan Berbahaya

Dalam rentang waktu sebelas tahun ternyata kasus tersebut masih ditemukan.
Contoh kejadian tersebut menunjukkan bahwa Badan POM tidak dapat menjadi ‘single player’ dalam upaya pemberantasan kejahatan di bidang obat dan makanan.
Karakteristik modus peredaran psikotropika dan OOT melalui toko kosmetik, antara lain, pembeli umumnya laki-laki berusia remaja yang bertransaksi di sarana toko kosmetik, frekuensi antarpembeli cenderung tinggi.
Produk kosmetik ditempatkan secara padat pada bagian depan etalase untuk menutupi penyimpanan psikotropika dan OOT yang dijual dan sebagainya.
Badan POM juga melakukan sinergisitas antar-stakeholder.
Hal ini untuk kolaborasi integrated Criminal Justice System (CJS) guna menciptakan efek gentar dan jera bagi pelaku kriminal.
Para stakeholder tersebut adalah Direktorat Intelkam Polda, Korwas PPNS Polda Aceh, Kejaksaan Tinggi Aceh, BNN Provinsi Aceh, BNN Kota Banda Aceh, dan Polresta Banda Aceh.
Baca juga: Ratusan Botol Obat Sirup Berbahaya Masih Dijual di Aceh Tamiang
Untuk dimensi pembangunan ekonomi dan daya saing, terlibat Disperindag Provinsi Aceh, Perwakilan Bea Cukai, PD IAI Provinsi Aceh, dan pelaku usaha.
Untuk dimensi dukungan sumber informasi, di antaranya terlibat Bais, TNI, PD IAI Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Perwakilan Bea Cukai, jasa pos, logistik dan forwarder, perusahaan otobus, pemuda-pemudi, pegiat antinarkoba (Pupan), dan pelaku usaha.
Untuk dimensi komunikasi risiko, lembaga yang terlibat adalah Dinas Kesehatan, Perwakilan Bea Cukai, PD IAI Provinsi Aceh, media cetak dan online, pemuda-pemudi, pegiat antinarkoba (Pupan), pelaku usaha, dan Disperindag Aceh.
Fauqi Elfarabi menyimpulkan bahwa tantangan terkait kejahatan di bidang obat dan makanan diharapkan memberikan efek gentar maupun efek jera bagi para pelaku dan sindikat kejahatan.
Kompleksitas tantangan membutuhkan banyak sumber daya.
Kolaborasi dan kerja sama antar-stakeholder akan membuat pekerjaan lebih mudah serta alokasi sumber daya menjadi efisien.
Ia juga menyimpulkan bahwa dengan kondusifnya situasi masyarakat dari paparan obat dan makanan yang tidak memenuhi ketentuan, stakeholder di daerah dapat fokus pada kegiatan produktif lain, misalnya meningkatkan daya saing produk lokal.
Pemateri selanjutnya, Yudi Noviandi memaparkan tentang obat tradisional dan kosmetik.