Berita Banda Aceh
Kesepakatan MoU Hasilkan Rp 168 M Pada Pertemuan Business Matching AGASID
DPMPTSP Aceh menggelar pertemuan bisnis 'Aceh Gayo Sustainable Investmen Dialogue (AGASID) ' bertempat di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh, Achris Sarwani, juga mengatakan, kunci untuk memperkuat investasi di Aceh yaitu adanya penambahan industri pengolahan.
Pasalnya saat ini Aceh masih bergantung pada tiga komoditas saja.
Yakni, industri ekspor batu bara, kopi dan pinang.
Ketiga produk itu langsung dijual keluar Aceh, tanpa ada pengolahan terlebih dahulu.
"Kunci investasi di Aceh itu adalah ada penambahan industri pengolahan.
Karena kalau ada industri ini, produk Aceh dapat dikemas lebi menarik," kata Achris.
Melihat sumber daya alam yang melimpah di Aceh, menurutnya, penting untuk menambah industri pengolahan di Aceh.
Sehingga hasil produk yang ada di Aceh itu tidak langsung dijual, melainkan diolah terlebih dahulu.
"Tentu nilai tukarnya pun semakin bertambah.
Jadi keuntungan pun lebih banyak," ujar Achris.
Selain itu, lanjut dia, dalam sistem berinvestasi, penting halnya membuat investor nyaman saat berinvestasi di Aceh.
Sebab saat itu komoditas unggulan di Aceh itu cuma ada tiga yakni, ekspor baru bara, kopi dan pinang.
"Kuncinya kita membangun industri pengolahan dalam pergerakan investasi di Aceh.
Kita berharap bisa memenuhi pasar nggak usah jauh-jauh yakni negara tetangga kita, seperti Malaysia, India dan Thailand," jelasnya.
Karena itu Achris meminta agar potensi investasi di Aceh dioptimalkan.
Mulai dari Aceh begian tengah yang cocok dengan investasi peternakan, dan industri perikanan untuk wilayah pesisir pantai.
"Semua garis pantai di Aceh punya potensi. Tinggal manajemennya.
Pengembangan sektor pariwisata," pungkasnya. (mun/i)
Baca juga: DPMPTSP Aceh Barat Perkuat UMKM Lokal
Baca juga: Datang Ke Kantor DPMPTSP, Anggota DPD RI Haji Uma Pertanyakan Tentang Investasi Aceh