Berita Aceh Timur

Lima Kecamatan di Aceh Timur Masih Terendam Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur mencatat sebanyak 11.893 jiwa dari 3.230 keluarga yang tersebar di 27 desa

Editor: bakri
Dok Polsek Ranto Peureulak
Petugas Bhabinkamtibmas dari Polsek Ranto Peureulak bersama warga berhasil menarik mobil penumpang jenis L300 yang terjebak dan terapung dalam genangan banjir di kawasan jembatan amblas, ruas jalan penghubung Kecamatan Peureulak dengan Kecamatan Serbajadi Lokop, tepatnya di jembatan penghubung Desa Kliet dengan Desa Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Senin s(7/11/2022). 

IDI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur mencatat sebanyak 11.893 jiwa dari 3.230 keluarga yang tersebar di 27 desa di lima Kecamatan di kabupaten itu terdampak banjir.

"Saat ini hanya tersisa lima kecamatan lagi yang masih terendam.

Sedangkan untuk lima kecamatan lainnya yang sebelumnya sempat terendam kini sudah mulai surut.

Sedang warga terdampak banjir mencapai 11.893 orang," kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, Ashadi, Selasa (8/11/2022).

Adapun lima kecamatan yang masih dilanda banjir yaitu Kecamatan Ranto Peureulak meliputi Desa Seumanah Jaya, Desa Alue Canang, Desa Beurandang.

Serta Desa Sara Nyala, Desa Kliet, Desa Simpang Tiga Lubuk Baya, Desa Alue Genteng, Desa Sara Kaye Dalam, dan Desa Paya Uno.

Jumlah warga terdampak sebanyak 4.466 jiwa serta 1.081 rumah terendam banjir.

"Di Kecamatan Ranto Pereulak, terdapat 712 rumah yang dihuni 2.869 jiwa mengungsi karena banjir.

Banjir masih menggenangi wilayah tersebut," kata Ashadi.

Sedangkan di Kecamatan Birem Bayeun meliputi Desa Alue Sentang, Desa Buket Seulemak, Desa Paya Bili Sa, dan Desa Alue Nyamuk, dengan jumlah 110 rumah yang dihuni 360 jiwa.

Baca juga: Hari Ini, Mensos Tri Risma Berkunjung ke Lokasi Dampak Banjir di Aceh Tamiang

Baca juga: Wujud Kepedulian Warga Terkena Musibah, Bank Aceh Salur Bantuan untuk Korban Banjir di Woyla Barat

Selanjutnya, di Kecamatan Rantau Selamat meliputi Desa Alue Kol, Desa Alue Seuleumak, Desa Bayeun, Desa Sarah Kaye, dan Desa Dama Siput dengan 216 rumah yang dihuni 864 jiwa terdampak banjir.

Kemudian di Kecamatan Peureulak, Desa Lhok Dalam, Blang Balok, Bandrong, Blang Bitra, Beusa Meurano, Pasir Putih, Blang Batee, Blang Simpo, Lubuk Pempeng, Cek Embon, Tanoh Rata dan Tualang sebanyak 3,247 jiwa dalam 1,084 rumah terdampak.

"Sedangkan di Kecamatan Peureulak Barat meliputi Desa Beusa Sebrang dengan warga terdampak sebanyak 2.956 jiwa.

Sebanyak 76 orang di antaranya mengungsi," kata Ashadi.

Ashadi mengatakan, belum ada korban jiwa dalam bencana tersebut.

Meskipun demikian, pihaknya mengimbau masyarakat untuk terus waspada serta juga menjaga anak-anaknya untuk tidak bermain banjir.

Ashadi menyebutkan, untuk kecamatan yang berada di hilir seperti di Kecamatan Peureulak, Kecamatan Peureulak Barat, Kecamatan Rantau Selamat, dan Kecamatan Birem Bayeun, diperkirakan debit air akan terus bertambah mengingat ada potensi air pasang laut purnama.

Sementara Kepala Dinas Sosial Aceh Timur, Elfiandi mengatakan, pihaknya bersama petugas BPBD sudah menyalurkan bantuannya ke sejumlah titik pengungsian warga.

"Bantuan masa panik di antaranya mi instan, air mineral, beras, dan lain-lainnya sudah disalurkan kepada masyarakat yang mengungsi akibat banjir," kata Elfiandi.

Sepenuhnya Normal

Jalan lintaas Medan-Banda Aceh di Aceh Tamiang sepenuhnya sudah bisa dilalui segala jenis kendaraan pada Selasa (8/11/2022).

Sebelumnya jalur ini lumpuh akibat banjir hingga menyebabkan antrean kendaraan ‘mengular’ hingga perbatasan Langkat, Sumatera Utara.

Baca juga: Sempat Lumpuh karena Banjir, Lalu Lintas di Jalan Nasional Aceh Tamiang Kini Kembali Normal

Amatan di lokasi jalur yang berada di sepanjang Kecamatan Kejuruanmuda, Aceh Tamiang sudah lancar dan tidak ditemukan tumpukan kendaraan.

Akses lancar ini berkaitan langsung dengan tidak adanya lagi titik banjir di sepanjang jalan nasional.

“Saya baru saja kembali mengecek ke lokasi, jalan sudah kering dan sudah lancar sepenuhnya,” kata Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali, Selasa (8/11/2022) siang.

Sebagai gambaran lancarnya arus lalu lintas ini, Imam menegaskan jalur lintas ini bisa dilalui segala jenis kendaraan.

“Sepatu roda pun sudah bisa jalan,” ujarnya tersenyum.

Kendala saat ini, kata dia, hanya disebabkan satu bus yang masih mogok di jembatan Alurselawi.

Dia pun tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada, mengingat potensi hujan deras masih terjadi di Aceh Tamiang.

“Imbauan kami tetap konsentrasi saat mengemudi, untuk menghindari hal negatif, kami imbau jangan memaksakan bila lelah,” sarannya.

Imbauan ini tidak terlepas dari dampak banjir yang membuat jalan nasional rusak.

Amatan di lokasi, terdapat puluhan lubang menganga di aspal badan jalan nasional lintas provinsi.

Lubang-lubang yang terjadi akibat genangan banjir terlihat di beberapa titik sepanjang jalan nasional, mulai dari Kecamatan Kota Kualasimpang hingga perbatasan Aceh-Sumut, atau Kecamatan Kejuruanmuda. (ant/mad)

Baca juga: Jadi Penyebab Banjir, Warga Minta Pemprov Aceh Diminta Normalisasi Krueng Panga

Baca juga: Pemkab Aceh Barat Salurkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Banjir

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved