Cara Menabung Investasi Emas Secara Online dengan Mudah dan Praktis, Mulai dari Rp 100 Ribu Saja

Duta Public Gold Indonesia itu juga menjelaskan, emas merupakan instrumen yang laku dijual di negara manapun.

Emas berbeda dengan mata uang seperti rupiah, ringgit dan dolar yang hanya berlaku di negara masing-masing.

Kemudian emas juga instrumen investasi yang mudah dicairkan saat pemiliknya sedang terdesak dan butuh uang sewaktu-waktu.

Duta Public Gold Indonesia itu kemudian berbagi beberapa tips menabung emas secara online dengan mudah dan praktis untuk mewujudkan impian sebagai berikut.

Baca juga: Biaya Haji 2022 Sudah Ditetapkan, Berikut Tips Menabung Tabungan Haji

Cara Menabung Investasi Emas Secara Online

Pertama, biasakan sisihkan Rp 100.000 di awal untuk mulai menabung setiap bulannya.

Melatih kebiasaan baik memang dari hal-hal yang mudah dan memungkinkan dilakukan, salah satunya dengan menabung mulai dari jumlah kecil.

Setelah kebiasaan menabung mulai terasa nikmatnya, seseorang akan berambisi memperbesar simpanannya untuk masa depan.

Kedua, mulailah berlatih menabung satu gram emas atau bisa juga dengan menyisihkan 20 persen dari pendapatan (income) setiap bulannya.

Strategi mudah dalam mengatur keuangan dapat dilakukan dengan membagi pendapatan kepada empat pos yakni 10 persen untuk hadiah/sedekah.

Kemudian 20 persen untuk simpanan atau investasi misal di emas, selanjutnya untuk belanja kebutuhan sebesar 60 persen, serta self reward (keinginan) sebesar 10 persen dari gaji.

Ketiga, latih terus kemampuan disiplin menabung setiap bulan untuk jangka panjang.

Perbesar terus nominal tabungannya dan jangan mudah tergiur provokasi investasi bodong yang menawarkan investasi dengan iming-iming keuntungan besar dan cepat kaya.

Baca juga: Belajar dari Kasus Indra Kenz, Doni Salmanan dan Hendry Susanto, Ini Modus & Ciri Investasi Bodong

Keempat, buka tabungan emas dengan mudah bisa dilakukan salah satunya melalui Public Gold Indonesia.

Perusahaan tersebut kini sudah memiliki empat cabang di Indonesia dan mendapat izin dari Kementerian Perdagangan RI dan Kemenkumham, serta 14 cabang di Malaysia.