Berita Banda Aceh
Aceh akan Terima Beras Impor Sebanyak 10.000 Ton, Penyiraman Berbasis IOT
Meski merupakan daerah sentra produksi gabah dan selalu surplus beras 200.000-400.000 ton/tahun, Aceh akan menerima beras impor
Pada kesempatan itu Cut Huzaimah juga meminta para penyuluh pertanian di Aceh untuk membimbing petani menghadapi ancaman krisis pangan nasional tahun depan.
“Petani untuk memaksimalkan lahan dan tidak saja untuk menanam padi, tapi juga tanaman palawija dan hortikultura seperti bawang, tomat, cabai merah dan lainnya,” ungkapnya.
Dikatakan, sekarang petani sudah bisa meningkatkan produktivitas komoditi hortikultura, setelah adanya metode penyiraman berbasis Internet Of Thing (IOT) dengan menggunakan handphone.
Sistem siram tanaman IOT itu, sangat praktis dan ekonomis dan bisa meningkatkan produksi tanaman.
Teknologi ini hasil kerja sama Distanbun Aceh dengan Universitas Syiah Kuala (USK).
Ini merupakan inovasi baru, dalam sistem penyiraman tanaman hortikultura, melalui aplikasi internet.
Teknologi menyiram tanaman melalui Hp dengan sistem IOT tersebut, kata Cut Huzaimah, akan dikembangkan secara meluas kepada petani milenial ke berbagai daerah, antara lain ke Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie, Pijay dan daerah lainnya. (her)
Baca juga: Sambut Hari Armada, Lanal Lhokseumawe Bagikan Beras untuk Nelayan
Baca juga: Kapolres Bireuen Bawa Beras Kepada Korban Banjir di Makmur Bireuen
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/8879i.jpg)