Operasi Pasar

Pemerintah Aceh Kembali Operasi Pasar di 85 Lokasi untuk Stabilisasi Harga

Beras premium yang dijual dalam operasi pasar untuk menekan laju inflasi itu, menurut Tanwir, harganya benar-benar murah dan jauh dari harga beras pre

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Bulog Aceh Tengah menjual beberapa jenis bahan pokok di pasar murah dalam sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah jelang bulan Ramadhan 1440 H, Sabtu (27/4/2019). 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Aceh, melalui Disperindag Aceh bekerja sama dengan Bulog Aceh dan mitra kerja lainnya, melaksanakan kembali operasi pasar pangan murah untuk empat komoditi bahan pangan di 85 lokasi, yang tersebar di sejumlah Kabupaten/Kota.

“Empat komoditi pangan yang akan kita jual murah dalam operasi menekan laju angka inflasi dan stabilisasai harga pangan pada bulan Desember ini adalah, beras, minyak goreng, telur ayam dan gula pasir,” Kata Kadisperindag Aceh, Ir Mohd Tanwir MM kepada Serambinews.com, Selasa (20/12/2022) di Banda Aceh.

Beras yang akan dipasarkan kepada masyarakat nanti, sebut Tanwir, adalah beras kualitas premium.

Beras kualitas premium itu, akan dijual dalam dua kemasan, yaitu untuk kemasan 10 Kg, dijual dengan harga Rp 75.000/sak dan kemasan 5 Kg dijual dengan harga Rp 37.500/Kg.

Beras premium yang dijual dalam operasi pasar untuk menekan laju inflasi itu, menurut Tanwir, harganya benar-benar murah dan jauh dari harga beras premium yang dijual di pasaran umum mencapai Rp 12.000/Kg.

Harga Sembako di Aceh Singkil Relatif Stabil, Operasi Pasar Murah Berlanjut

"Kenapa kita menjual harga beras tersebut murah, tujuannya untuk menekan laju inflasi dan stabilisasai harga bahan pangan jelang lebaran yang mulai merangkak naik," ujarnya.

Penururunan harga beras premium tersebut, kata Tanwir, bisa menurunkan angka inflasi daerah dan stabilisasi harga beras di daerah, terutama untuk tiga daerah yang menjadi sasaran dalam pengukuran angka inflasi Aceh, yaitu Kota Banda Aceh, Lhokseumawe dan Aceh Barat.

Selain ketiga daerah tersebut, kata Tanwir, masih ada beberapa daerah penyangga lainnya, yang menjadi sasaran lokasi operasi pasara pangan murah tersebut.

Untuk Kota Banda Aceh, daerah penyangganya adalah Aceh Besar, sedangkan Kota Lhokseumawe, daerah penyangganya Kabupaten Aceh Utara dan Kota Meulaboh, daerah penyangganya, Nagan Raya dan Aceh Jaya.

Empat daerah penyangga itu, kata Tanwir, menjadi sasaran dalam operasi pangan murah yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 – 26 Desember 2022 tersebut.

1.500 Ton Beras untuk Operasi Pasar, Tekan Inflasi dan Kendalikan Harga

Selain beras yang akan kita jual murah, dibawah harga pasaran umum, ungkap Tanwir, masih ada tiga komoditi pangan lainya, yaitu minyak goreng kemasan.

Untuk komoditi minyak goreng, ada merek minyak goreng kemasan yang dijual dalam operasi pasar tekan inflasi dan stabilisasai harga bahan pangan. Pertama minyak goreng kemasan merek Delima, untuk ukuran 1 liter dijual dengan harga Rp 14.000/bungkus.

Kedua minyak goreng merek Nusa Kita, ukuran I liter dijual dengan harga lebih murah lagi Rp 13.000/bungkus, ketiga minyak goreng kemasan merek MM ukuran 1 liter dijual dengan harga Rp 11.000/bungkus, dibawah harga jual minyak goreng curah Rp 12.700/Kg.

Tujuan menjual minyak goreng kemasan dengan harga murah, kata Tanwir, juga untuk menekan laju inflasi, begitu juga tujuan menjual telur ayam ras asal Sumut dengan harga murah hanya Rp 46.000/lemping (30 butir), jauh di bawah harga pasaran umum, yang mencapai Rp 48.000 – Rp 52.000/lemping (30 butir).

Gula pasir, juga dijual dengan harga murtah, sebut Tanwir. Untuk ukuran 2 Kg dijual dengan harganya hanya Rp 22.000/bungkus, sementara di pasaran umum ukuran 2 Kg, dijual dengan harga Rp 30.000/bungkus.

Empat komoditi pangan yang kita jual dalam kegiatan operasi pasar pangan murah itu, menurut Tanwir, tidak hanya untuk menekan laju inflasi komoditi pangan, tapi juga untuk membantu masyarakat miskin dan yang terkena bencana alam, bisa mendapatkan harga pangan murah.

Lokasi yang dipilih untuk operasi pasar murah tekan laju inflasi, tidak hanya daerah hitungan inflasi daerah, dan penyangganya, tapi daerah bancana alam, juga menjadi sasarannya.

Masyarakat yang baru terkena bencana alam, bisa beli pangan murah. Seperti Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur. Untuk daerah yang jauh, seperti Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Tenggara, Gayo Lues, kegiatan operasi pasar murahnya akan dilaksankan tahun depan.

Kebijkan itu diambil, kata Tanwir, mengingat waktu amprahan dan pertanggungjawaban anggaran APBA 2022, akan berakhir menjelang akhir tahun, sehingga jika semua daerah melaksanakan, akan menyulitkan dalam pertanggungjawabann nanti.

“Untuk itu, kepada daerah yang kegiatan operasi pasar murahnya belum bisa dilaksankan bulan Desember ini, mohon bersabar dan program operasi pasar murah untuk menekan angka inflasinya, tetap akan dilanjutkan pada bulan pertama atau kedua tahun baru 2023,” pugkas Tanwir.(*)

Sopir Taksi Iran Meninggal Dunia Setelah Empat Hari Ditahan, Ditemukan Tanda-Tanda Penyiksaan Berat

Akibat Cuaca Buruk, Lomba Layar PORA Ditunda Dua Kali

Kematian Tahanan Tanpa Penyebab, Penjara Suriah Dikenal Kejam dan Brutal

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved