Kilas Balik Tsunami Aceh 2004

Mengenang Tsunami Aceh 2004, Nasi Goreng Terakhir Mama yang Penuh Air Mata

Mengenang tsunami Aceh 2004, nasi goreng terakhir mama yang penuh air mata diceritakan Prof Darusman, guru besar Universitas Syiah Kuala (USK) kala it

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/M ANSHAR
Mengenang tsunami Aceh 2004, nasi goreng terakhir mama yang penuh air mata diceritakan Prof Darusman, guru besar Universitas Syiah Kuala (USK) kala itu. 

SERAMBINEWS.COM - Mengenang tsunami Aceh 2004, nasi goreng terakhir mama yang penuh air mata.

Adalah Prof Darusman, guru besar Universitas Syiah Kuala (USK) yang pada pagi Minggu, 26 Desember 2004 itu ingin mengantarkan nasi goreng untuk anaknya, Putri di asrama SMA Modal Bangsa.

Pagi itu, alangkah terkejutnya ia melihat sang istri, Nurul Aiman sedang sibuk memasak pagi-pagi buta menyiapkan menu istimewa untuk Putri.

Istrinya membuat makanan kesukaan Putri, nasi goreng istimewa yang akhirnya menjadi kenangan penuh air mata.

Seperti biasa, anak sulung mereka, Putri hanya bisa dijenguk sekaligus kumpul keluarga di hari Minggu saja.

 

 

Hari lain tak dibenarkan keluar asrama sekolah sebagaimana aturan di SMA Modal Bangsa kala itu.

"Selepas magrib (Sabtu), Putri menelepon dari HP-nya ke rumah. Ia berpesan agar besok segera dijemput seperti biasanya saat hari libur," kenang Prof Darusman sebagaimana ditulis Nurdinsyam dalam buku Tsunami Aceh Getarkan Dunia (2006) yang diterbitkan Serambi Indonesia dan Japan - Aceh Net.

Baca juga: Detik-detik Gempa dan Tsunami Aceh 2004, Air Mata yang Tumpah di Pagi Minggu Penuh Duka

Baca juga: Kisah-Kisah Menakjubkan saat Tsunami Aceh 2004, Diselamatkan Ular hingga Bantuan Boat dari Buaya

Di ujung percakapan, ia meminta bicara ke mamanya. Mereka pun bicara wara-wiri sejenak sebagai pelepas kangen.

"Di ujung pembicaraan sempat kulihat istriku sedikit tertegun dan tersenyum kecut. Ada apa, kataku. Busyet si Putri bilang sambil bercanda, mama lebih senang (bunga) anggrek daripada Putri," ucap Prof Darusman menirukan sang istri.

Dengan demikian, dini hari Minggu itu istrinya ingin membuktikan bahwa anak adalah segala-galanya dan anggrek hanyalah sebuah hobi sampingan.

Ia pun rela bangun dini hari untuk menyiapkan menu kesukaan sang anak.

"Aku membayangkan, wah jadi juga aku makan enak pagi ini. Mudah-mudahan Putri sering-sering menyindir ibunya," ujar Prof Darusman dalam hati mengenang kala itu.

Baca juga: Dampak Mengerikan Tsunami Aceh 2004 Lalu, Ledakannya Setara Bom 100 Gigaton

Selepas salat subuh, ia menyambar training spack dan sepatu kets di garasi.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved