Internasional

Milisi Houthi Mengakui Siksa Seorang Pemuda Sampai Mati di Penjara Provinsi Saada

Milisi Houthi yang didukung Iran telah mengakui melakukan penyiksaan sampai mati terhadap seorang pemuda Yaman di penjara Provinsi Saada, Yaman Utara.

Editor: M Nur Pakar
AFP/MOHAMMED HUWAIS
Anggota milisi Houthi Yaman mengangkat potret pemimpin mereka Abdul Malik Al-Houthi selama rapat umum di ibu kota Sanaa pada 3 Juni 2022. 

Al-Badhiji mengatakan taktik penyiksaan Houthi termasuk larangan tidur, menghujani tawanan dengan air dingin, terutama di musim dingin, digantung, dipukuli dengan tongkat dan kabel listrik, dan isolasi tahanan.

Muammar Al-Eryani, Menteri Informasi Yaman, mengatakan Houthi telah menculik ribuan warga Yaman.

Baca juga: Iran Telah Ikut Campur Urusan Yaman Sejak 1979, Dukung Kelompok Bersenjata Houthi Mulai Tahun 1983

Seperti politisi, jurnalis, aktivis, dan warga negara biasa, dan menghilangkan mereka sambil menyiksa secara brutal, yang mengakibatkan kematian ratusan orang dan cacat permanen.

Dia mendesak organisasi hak asasi internasional dan mediator untuk mengidentifikasi dan mengutuk Houthi atas kejahatan mereka dan menekan milisi Houthi untuk membebaskan semua tawanan.

“Masyarakat internasional, PBB, dan organisasi serta lembaga hak asasi manusia berkewajiban untuk mengecam kejahatan yang mengerikan ini, serta kejahatan dan pelanggaran lain yang dilakukan oleh milisi Houthi," ujarnya.

Dia berharap dapat mengadili dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bersalah.

Sehingga, katanya, akan memberikan tekanan pada pemimpin milisi Houthi untuk segera dan tanpa syarat membebaskan semua korban penculikan dari fasilitas penahanan ilegal mereka.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved