Berita Aceh Barat

YARA Nilai KSOP Meulaboh Lalai Dalam Pengawasan, Soal Kecelakaan Kapal Nelayan di Laut

"Kalau dilihat peristiwa berulang dua tahun berturut-turut, ini kan jelas sekali KOSP Meulaboh ini lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai otoritas.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Ketua YARA Aceh Barat, Hamdani. 

Ia juga mendesak, KSOP kembali memantau terhadap keberadaan mooring buoy atau mooring bollard, yang merupakan tempat mengikat kapal-kapal khusus (barge) yang penempatannya saat ini berada di dalam area perairan pelabuhan terminal khusus perusahaan.

Apakah sudah sesuai dengan regulasi dan aturan yang berlaku dari distrik navigasi dan KSOP.

Seharusnya dari pihak KSOP dan distrik navigasi memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap keberadaan mooring buoy dan rambu lalu lintas laut secara benar, sesuai aturan yang berlaku, agar tidak salah persepsi, penafsiran atau pengertian kepada para nelayan.

Supaya antara perusahaan dan nelayan, bisa saling berdampingan dan saling bersinergi tanpa ada gesekan atau konflik.

Anehnya, kata dia, KSOP selama ini bahkan terkesan lepas tanggung jawab terhadap apa yang seharusnya menjadi kewenangan mereka.

Bahkan menyalahkan pihak lain, seperti perusahaan pemilik kapal dalam peristiwa kecelakaan.

Padahal menurutnya, kecelakaan terjadi lantaran KSOP tidak bekerja maksimal dalam melakukan pemantauan dari aktivitas kapal-kapal besar di perairan laut Meulaboh.

"Jadi KSOP harus segera memperbaiki diri serta mekanisme pengelolaan pelabuhan dan perairan yang baik dan aman, bukan lepas tanggung jawab. Jangan cuma pintar mencari pemasukan atau retribusi jasa laut saja dong," ungkapnya.

Hamdani juga mengancam, jika di tahun 2023 ini kecelakaan laut masih terjadi maka ia akan melaporkan kinerja KSOP Meulaboh ke Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Kapal 12 GT Tenggelam Diterjang Badai di Perairan Meulaboh, Begini Kejadian Hingga Bisa Diselamatkan

Kepala KSOP: kita cari solusi terbaik

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Meulaboh, Sutarmo, saat dikonfirmasi Serambinew.com, Sabtu (7/1/2023) mengatakan, menurutnya jika dikatakan lalai dalam melakukan pengawasan juga tidak bisa bilang demikian.

Jika kedepan harus pakai lampu, diupayakan pakai lampu, supaya nelayan aman dan nyaman berlayar di laut.

“Tentunya kita akan sikapi semua, namanya keluhan masyarakat harus kita sikapi. Diminta boat melengkapi berbagai surat-surat penting, karena jika ada peristiwa mudah diklaim,” kata Sutarmo yang baru menjabat saat ini.

Menurutnya, dalam dua minggu kedepan setelah ia pulang dari Jakarta akan dilakukan sosialisasi kepada nelayan dengan ikut melibatkan semua pihak terkait.

“Ini bertujuan untuk mendapatkan jalan terbaik dalam menyelesaikan, setiap persoalan yang tentunya akan kita lakukan secara terbaik,” jelasnya.(*)

Baca juga: VIDEO Kabut Asap Kebakaran Hutan Selimuti Perairan Meulaboh Aceh Barat

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved