Fakta Pengasuh Ponpes di Jember Dilaporkan Istri, Diduga Berbuat Asusila, 15 Santriwati Jalani Visum

Terduga pelaku bernama Fahim Mawardi dilaporkan oleh istrinya sendiri pada Kamis (5/1/2023) ditemani seorang santriwati yang menjadi saksi.

Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com/ Ericssen
Ilustrasi pencabulan. (Kompas.com/ Ericssen) 

Terungkap, Fahim sedang menjalin hubugan asmara dengan santriwati yang berada di kamar saat pintu kamarnya didobrak.

Ia menjelaskan santriwati yang ia bawa untuk menjadi saksi juga pernah keluar masuk kamar Fahim.

"Dia bukan korban, tapi sering keluar masuk (kamar) , tapi tidak sampai dilecehkan, hanya dielus-elus kepalanya, kadang sering diberi uang," terangnya.

Menurut Himatul, perbuatan yang dilakukan FM mengarah ke perselingkuhan dan asusila karena santriwati yang masuk kamarnya sehari bisa dua hingga tiga kali.

"Bahkan pengakuan dari semua santri katanya sering, sehari bisa tiga kali, pagi, siang dan malam di panggil terus."

"Malah sama istrinya sendiri jarang, ngomong aja jarang," ungkapnya.

Tanggapan Tokoh Nahdlatul Ulama

Dalam video YouTubenya, Fahim Mawardi sering memberikan komentar dan serangan terhadap ulama dan tokoh NU.

Panglima Besar Nahdliyin Bergerak (NABRAK), Firman Syah Ali, berharap Fahim Mawardi dapat dihukum sesuai perbuatannya jika terbukti melakukan tindak asusila ke santriwati.

Ia menyamakan kasus Fahim Mawardi dengan kasus Herry Wirawan yang sebelumnya divonis hukuman mati.

“Kalau terbukti pemangsa seks terhadap murid-muridnya, pemerintah harus adil, hukuman terhadap Ustaz Herry Wiryawan juga harus diterapkan kepada yang berinisial F,” ungkapnya, Jumat (6/1/2023).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), berharap orang tua lebih selektif memilih pondok untuk anaknya.

Menurut Gus Ipul akhir-akhir ini banyak kasus asusila terjadi di lingkungan pondok pesantren.

Ia mengaku prihatin atas kejadian ini dan berharap tidak terjadi lagi.

“Saya prihatin masih saja ada kasus pencabulan santri. Kemarin saya mendengar ada lagi kasus pencabulan santri kali ini di Jember,” jelasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved