Berita Kutaraja

Anggota DPRA Minta Pusat tidak Diam Terkait Nasib Muslim Rohingya, Sulaiman: Harus Suarakan ke PBB

Ia meminta Pemerintah Pusat tidak diam dan tegas menyuarakan nasib muslim Rohingya yang ditindas oleh pemerintah junta militer di Myanmar.

Penulis: Subur Dani | Editor: Saifullah
Serambinews.com
Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRA, Sulaiman, SE. 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRA, Sulaiman, SE mendesak Pemerintah Indonesia berkomunikasi dengan Pemerintah Myanmar terkait nasib muslim Rohingya.

Ia meminta Pemerintah Pusat tidak diam dan tegas menyuarakan nasib muslim Rohingya yang ditindas oleh pemerintah junta militer di Myanmar.

Sulaiman juga mendesak Pemerintah Indonesia mengambil peran untuk memperjuangkan secara kemanusiaan nasib etnis Rohigya di level PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa).

Hal itu disampaikan Sulaiman, SE atas keprihatinannya melihat kondisi miris muslim Rohingya yang ingin mencari suaka ke negara lain dan akhirnya terdampar di Aceh.

Selaku negara yang sering menerima dan membantu muslim Rohingya yang terdampar, khususnya di Aceh, menurut Sulaiman, Indonesia punya kewajiban untuk menyampaikannya kepada dunia.

"Pemerintah Indonesia harus mengambil sikap, kita selaku negara yang paling sering menerima kedatangan suadara-saudara kita karena terdampar, khususnya kita di Aceh,” kata dia.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Bantai dan Bakar 30 Orang Termasuk Anak-Anak, Jasad Korban Hangus dalam Truk

“Kondisi miris setiap kali kedatangan mereka seharusnya mengetuk hati kita semua, terutama pemerintah untuk menyuarakan nasib mereka," papar Sulaiman kepada Serambinews.com, Kamis (12/1/2023).

Menurut politisi Partai Aceh ini, memperjuangkan nasib muslim Rohingya tidak hanya cukup dengan mengecam Myanmar yang diskriminatif kepada minoritas Rohingya.

"Harus ada komunikasi, kita bisa mendesak. Negara kita bisa menyuarakan hingga ke level PBB, jangan diam. Menurut saya kita berkewajiban membantu mereka," tukasnya.

Apa yang dilakukan masyarakat Aceh selama ini, urai Sulaiman, harus menjadi contoh dalam membantu sesama atas nama kemanusiaan. 

"Tapi memang tidak juga berlarut-larut terus, masyarakat kita memang siap membantu, juga ada UNHCR, ada IOM,” tukas dia.

“Tapi yang paling penting sekarang adalah desakan kita bersama agar muslim Rohingya diakui di tanahnya sendiri," ungkap Politisi Partai Aceh ini.

Baca juga: Pengakuan Lembaga Asing tentang Rohingya, Ditolak India, Diabaikan Malaysia, Digiring ke Aceh

Oleh karena itu sudah sepantasnya dunia internasional menyuarakan nasib minoritas muslim Rohingya.

"Sudah sampai mana PBB sendiri menangani persoalan ini. Jika belum, maka negara-negara PBB wajib mempedulikan nasib mereka, jangan ada lagi mereka yang kabur dari negara mereka sendiri," ujarnya.

Atas nama kemanusiaan, tandas Sulaiman, Indonesia harus mengambil peran dalam persoalan ini.

"Apakah melakukan pembicaraan secara diplomasi dengan Myanmar atau langsung dengan UNHCR, “ ulas Sulaiman.

Baca juga: Sejarah Muslim Rohingya dan Kekerasan Militer Myanmar, Amerika Serikat Nyatakan Genosida

“Yang pasti, masalah saudara kita muslim Rohingya harus ada solusi," pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved