Internasional
Inggris dan Negara-Negara Barat Sebut Iran Biadab, Tarik Dubes dari Teheran dan Sanksi Ditambah
Pemerintah Inggris menyebut Iran sangat biadab, seusai hukum mati Ali Reza Akbari (61) di tiang gantungan.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengutuk eksekusi itu sekeras-kerasnya dengan mengatakan hal itu tidak bisa tidak dijawab.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengecam apa yang disebutnya sebagai tindakan keji dan biadab.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyebut eksekusi itu sebagai tindakan tidak manusiawi lebih lanjut oleh rezim Iran."
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk eksekusi Akbari.
"Kami berduka dengan orang yang dicintainya dan akan terus meminta pertanggungjawaban Iran atas persidangan palsu dan eksekusi yang dipolitisasi," kata Blinken.
Robert Malley, utusan khusus AS untuk Iran, mengaku ngeri dengan eksekusi Akbari.
“Penahanan tidak adil Republik Islam, pengakuan paksa, pengadilan palsu dan eksekusi bermotivasi politik harus diakhiri,” tulisnya secara online.
Baca juga: Mantan Wakil Menteri Pertahanan Iran Dihukum Mati, Dituduh Jadi Mata-Mata Inggris
Berita tentang hukuman gantung datang beberapa jam setelah AS bergabung dengan sekutunya Inggris dalam menyerukan agar Iran tidak melanjutkan eksekusi.
Diplomat AS Vedant Patel mengatakan bahwa Washington sangat prihatin dengan laporan bahwa Akbari telah “dibius, disiksa saat dalam tahanan, diinterogasi selama ribuan jam dan dipaksa untuk membuat pengakuan palsu.”
Kantor berita Iran Mizan, terkait dengan peradilan negara, mengumumkan hukuman gantung Akbari tanpa mengatakan kapan itu terjadi.
Namun, ada desas-desus bahwa dia telah dieksekusi beberapa hari sebelumnya.
Iran menuduh, tanpa memberikan bukti, Akbari berperan sebagai sumber untuk Badan Intelijen Rahasia Inggris, yang dikenal sebagai MI6.
Pernyataan panjang yang dikeluarkan oleh pengadilan Iran mengklaim Akbari menerima uang dalam jumlah besar, kewarganegaraan Inggris, dan bantuan lain London untuk memberikan informasi kepada dinas intelijen.
Namun, Iran telah lama menuduh mereka yang bepergian ke luar negeri atau memiliki hubungan mata-mata Barat, sering menggunakanya sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi.(*)
| Dewan HAM PBB Akan Gelar Debat Mendesak Soal Serangan Udara Israel di Qatar |
|
|---|
| Ini Usulan Terakhir Trump Untuk Akhiri Perang di Gaza, Begini Tanggapan Hamas dan Israel |
|
|---|
| Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
|
|---|
| Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
|
|---|
| Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.