Berita Aceh Utara

Warga Tanah Luas Shalat Istisqa, Ratusan Hektare Areal Sawah Kering

Puluhan warga Kecamatan Tanah Luas melaksanakan shalat istisqa (memohon diturunkannya hujan) di Gampong Ampeh

Editor: bakri
Warga Tanah Luas Shalat Istisqa, Ratusan Hektare Areal Sawah Kering - Aceh-Utara-melaksanakan-shalat-Istisqa-di-Gampong-Ampeh.jpg
FOTO KIRIMAN WARGA
Puluhan warga Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara melaksanakan shalat Istisqa di Gampong Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Jumat (13/1/2023).
Warga Tanah Luas Shalat Istisqa, Ratusan Hektare Areal Sawah Kering - petani-Tanah-Luas-Shalat-Istisqa.jpg
For Serambinews.com
Puluhan petani di Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara pada Jumat (13/1/2023) sore, melaksanakan Shalat Istisqa (shalat meminta diturunkannya hujan), yang dipusatkan di Desa Ampeh, Kecamatan Tanah Luas.
Warga Tanah Luas Shalat Istisqa, Ratusan Hektare Areal Sawah Kering - hujan-7889.jpg
SERAMBINEWS/MUHAMMAD NAZAR
Warga tepatnya di Gampong Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, melakukan shalat Istiqa meminta hujan lantaran sawah sudah mengalami kekeringan, Jumat (13/1/2023).

LHOKSUKON – Puluhan warga Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara melaksanakan shalat istisqa (memohon diturunkannya hujan) di Gampong Ampeh, kecamatan Tanah Luas, Jumat (13/1/2023) sore.

Karena, ratusan hektare areal sawah yang sudah ditanami di Aceh Utara termasuk di desa tersebut sudah kering kerontang.

Sehingga padi sudah terancam puso.

Padahal, warga di sembilan kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dan satu kecamatan di Lhokseumawe, yaitu Blang Mangat sudah sekitar tiga tahun tidak menggarap sawahnya masing-masing.

Sebab, persoalan irigasi Krueng Pase, peninggalan Belanda yang jebol.

Untuk diketahui, proyek Bendung Krueng Pase yang berada di perbatasan Gampong Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia dengan Desa Maddi Kecamatan Nibong, Aceh Utara mulai dibangun pada Oktober 2021.

Proyek multiyears (tahun jamak) tersebut ditender Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh.

Proyek itu dimenangkan PT Rudi Jaya asal Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai kontrak Rp 44,8 miliar, bersumber dana dari APBN.

Namun, sampai sekarang saluran yang dijanjikan tersebut belum juga rampung dikerjakan.

“Masyarakat kami berani turun ke sawah karena PT Rudi Jaya berjanji akan membangun saluran darurat untuk irigasi kepada warga,” kata Keuchik Ampeh, Murhadi kepada Serambi, Sabtu (14/1).

Disebutkan, janji tersebut disampaikan di depan mukim, keuchik dan juga masyarakat serta Pejabat Pemkab Aceh Utara berulang kali kali dalam pertemuan pada September 2022.

Baca juga: 1.000 Hektare Lahan Pertanian di Aceh Besar Dilanda Kekeringan, Kadistan Ajak Petani Shalat Istisqa

Baca juga: Ratusan Masyarakat Lhoknga Melaksanakan Shalat Istisqa, Ini Imbauan Camat Syarbaini

“Mereka berjanji akan membantu mengalirkan air ke sawah warga.

Kemudian saya menyampaikan informasi itu kepada warga,” ujar Murhadi.

Tapi, ternyata sampai sekarang saluran darurat tersebut belum dibangun.

Sementara areal sawah warga sudah kering kerontang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved