Berita Bener Meriah

Manfaatkan Lahan di Depan Rumah, Remaja Bener Meriah Sukses Budidayakan Stroberi

Bambang Erita (17) warga Kampung Kepies, Kecamatan Permata, Bener Meriah, sukses membudidayakan tanaman stroberi di daerahnya

Editor: bakri
IST
Bambang Erita (17) warga Kampung Kepies, Kecamatan Permata, Bener Meriah, memperlihatkan lahan kebun stroberi miliknya, Minggu (22/1/2023). 

Bambang Erita (17) warga Kampung Kepies, Kecamatan Permata, Bener Meriah, sukses membudidayakan tanaman stroberi di daerahnya.

Berkat kemauan kerasnya itu, remaja tersebut mampu meraup keuntungan hingga puluhan jutaan rupiah.

TANAMAN stroberi itu dibudidayakan remaja yang masih duduk di bangku SMA itu di lahan yang luasnya sekitar setengah haktere, yang berada di depan rumahnya.

Kesuburan tanah di Kampung Kepies, menjadi anugerah bagi Bambang untuk mengembangkan usahanya itu.

Warga kampung tersebut tidak hanya menanam kopi dan sayur-sayuran saja, tapi banyak juga yang mulai membudidayakan tanaman buah stroberi, seperti hal yang dilakukan Bambang.

"Saat ini kita sendiri yang kebingungan memenuhi permintaan konsumen.

Malah banyak pembeli yang datang harus kecewa karena sudah jauh-jauh datang tidak bisa kita penuhi permintaannya," beber Bambang, Minggu (22/1/2023).

Tingginya permintaan buah stroberi di kebunnya, kata Bambang bukan tanpa alasan.

Mengingat, sebagaimana diakui oleh banyak pembeli, buah stroberi hasil perkebunan di Kampung Kepies lebih manis dari kebanyakan buah stroberi yang ada.

Dia bahkan tidak sungkan-sungkan memberi kesempatan kepada para pembeli untuk memetik dan mencicipi langsung buah stroberi di kebunnya.

"Alhamdulillah, untuk penjualan, sejauh ini lancar.

Baca juga: Berikut, Buah Stroberi dan 4 Manfaat Buah Stroberi bagi Kesehatan Tubuh, Turunkan Kadar Kolesterol

Baca juga: Wisata Kebun Stroberi Bener Meriah, Berastaginya Aceh

Dalam sekali panen, bisa menghasilkan 50 hingga 100 kilogram dengan harga Rp.80.000/kg," ujar Bambang.

Dikatakan, keinginannya untuk membudidayakan tanaman stroberi ini dikarenakan terinspirasi dari kebun warga di Berastagi, Sumatera Utara.

Mengingat selain dirinya memiliki lahan yang kosong yang dapat digunakan, juga di wilayahnya itu memiliki ketinggian 1.

800 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan memang sangat cocok untuk budidaya tanaman tersebut.

"Saya tertarik dengan tanaman ini karna secara ekonomis prosesnya cepat, dan hanya membutuhkan waktu 4 hingga 5 lima bulan saja sudah dapat dipanen," ungkapnya.

Selain itu kata Bambang lagi di tempat kebun miliknya itu juga di buka untuk pariwisata.

Daya tarik utama dari kebun Strawberry itu Selain bisa menikmati suasana alamnya, pengunjung juga bisa memetik Strawberry langsung kebunnya.

Untuk bisa mengakses ketempat itu, pengunjung diwajibkan membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000.

Sementara bagi yang ingin membawa, perkilogramnya dihargai Rp 80.000.

"Dikebun, kita juga mencoba membuka untuk parawisata, karna unik, biasa yang kita lihat seperti ini cuma di Berastagi, namun kini kita coba juga di sini, untuk para pengunjung tetap kita bebaskan untuk memilih berapapun strawberry yang ingin dibelikan," demikian ungkap Bambang. (b)

Baca juga: Cara Hemat Hilangan Komedo di Wajah Cukup Pakai Stroberi, Lengkap Cara Penggunaannya 

Baca juga: Video TikTok Ini Ungkap Cacing dan Serangga Kecil di Kulit Stroberi, Begini Cara Menghilangkannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved