Opini

Mengapa Harus KDRT

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menyita perhatian publik yang korbannya adalah istri sedangkan pelakunya suaminya sendiri

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Mengapa Harus KDRT
FOR SERAMBINEWS.COM
Dr H AGUSTIN HANAPI Lc, Dosen Hukum Keluarga UIN Ar- Raniry, Anggota Ikat-Aceh

Ketertarikan karena materi yang dimiliki oleh sang calon dapat menjebak diri sendiri karena suami dapat berlaku semena-mena sehingga istri membatin dan makan hati.

Jika karena materi niat menikah semenjak awal, maka bisa jadi bukan samara yang diperoleh tetapi yang ada kekecewaan dan penyesalan.

Karena perselingkuhan, perjudian, dan lain sebagainya juga bisa disebabkan karena berlimpahnya materi dan kekayaan.

Baca juga: Buntut Kasus Dugaan KDRT ke Venna Melinda, Keluarga Ferry Irawan Ikut Dihujat

Suami juga harus menyadari betul bagaimana perjuangan ketika melamar calon istri, dengan susah payah menghadirkan kaum cerdik pandai dan orang-orang terhormat hanya untuk meyakinkan wali sang calon bahwa anaknya akan merasa aman, dilindungi sepenuh hati ketika nanti menjadi istri.

Dapat juga direnungi secara mendalam bagaimana pengorbanan seorang istri yang rela diboyong untuk hidup bersama suami tercinta dengan meninggalkan kampung halaman, tanah tembuni bahkan meninggalkan orang-orang tercinta dengan keyakinan akan memperoleh kebahagiaan melebihi yang ia dapatkan bersama keluarga sebelumnya.

Untuk itu, layakkah menyia- nyiakan pengorbanannya, pantaskah menghianati ketulusannya, dan wajarkah bersikap kasar terhadapnya.

Bukankah makna “rahmah” yang merupakan fase tertinggi dalam capaian kebahagian dalam keluarga dimaknai sebagai upaya yang sungguh-sungguh, bersusah payah demi mendatangkan kebaikan bagi pasangannya serta menolak segala yang mengganggu dan mengeruhkannya.

Jika seseorang telah menggapai “rahmah” tentu akan lebih sabar, lues, murah hati, tidak mudah cemburu buta, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak juga pemarah, apalagi hingga melakukan KDRT.

Alquran telah mengingatkan “Dan gaulilah istrimu secara baik, kemudian bila kalian tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu.

Sementara Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”.(An- Nisa: 19).

Rasulullah sangat mengecam suami yang memukul isterinya, sebagaimana Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: Apa kalian tidak merasa malu memukul istri sebagaimana yang kalian lakukan terhadap hamba sahaya, memukulnya di waktu pagi kemudian mencampurinya pada malam hari.

Semoga kita dapat terus memperbaiki diri demi perbaikan rumah tangga dan kehidupan yang penuh pertanggungjawaban di akhirat nanti.

KDRT berawal dari ketidakmampuan kita mengelola emosi, untuk itu belajarlah terus untuk mengelolanya lebih baik, agar baiti jannati dapat terwujud. (agustinhanafi77@ yahoo.com)

Baca juga: Psikis Venna Melinda Disebut Berubah Sejak Alami KDRT, Athalla Naufal Ungkap Kekhawatiran

Baca juga: KDRT Meningkat, PBB Bertindak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved