Kisah Tukang Becak Tambal Jalan Berlubang karena Takut Putrinya Celaka, Pemerintah Janji Perbaiki

Aksi mulia itu dilakukan tukang becak motor tersebut untuk menghindari putrinya dari maut agar tidak terjatuh dan mengalami kecelakaan.

Editor: Faisal Zamzami
Dok. istimewa
Gufron saat memperbaiki ruas Jalan Raya Kecamatan Deket-Karangbinangun, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (1/2/2023). 

"Saya lihat jalan ini rawan kecelakaan, karena setelah tikungan pengguna jalan langsung bertemu jalan rusak berlubang," ujar Gufron.

Menurutnya, lubang-lubang di sepanjang jalan itu berukuran dalam, sehingga sangat membahayakan pengendara.

"Kalau yang tidak tahu jalan di sini, apalagi pas hujan, yang ditakutkan itu bisa jatuh. Karena adanya lubang di jalan, apalagi penerangan jalan juga minim sehingga gelap," kata Gufron.

Aksi menambal jalan berlubang telah dilakukan oleh Gufron selama dua hari.

Gufron menambal lubang jalan saat longgar, sebelum menjalankan aktivitas sebagai tukang becak motor.

"Saya melakukan ini karena ada waktu longgar," ucap dia.

Gufron berharap, hal yang dia lakukan bisa membawa keselamatan bagi pengendara yang melintas di lokasi tersebut, termasuk untuk putrinya sendiri.

Baca juga: Kisah Bayi Dibuang, Setelah 6 Tahun Kini Hidupnya Begitu Sempurna Setelah jadi Anak Angkat Bupati 

Putri Tukang Becak Menangis

Ista'anul Jannati (19), putri seorang tukang becak motor bernama Gufron (62) mengaku tak bisa membendung air matanya saat mengetahui sang ayah rela menambal jalan berlubang supaya dirinya tak celaka.

Warga Desa Dinoyo, Kecamatan Deket, Lamongan, Jawa Timur tersebut tak menyangka ayahnya bahkan tak lelah menyusuri jalanan di Kecamatan Deket-Karangbinangun selama beberapa hari.

"Waktu saya kerja, sempat buka handphone dan lihat di medsos ternyata bapak sudah viral, menambal lubang di jalan demi menjaga keselamatan saya," ungkap Iis, sapaan akrab Ista'anul Jannati, Jumat (3/2/2023).

"Tahu apa yang dilakukan bapak, saya langsung menangis," lanjut dia.

Iis membenarkan apa yang dikatakan oleh sang ayah bahwa setiap hari dia harus melewati jalan tersebut.

Anak bungsu dari tiga bersaudara itu menjelaskan dirinya bekerja di Plaza Lamongan sebagai penjaga tiket wahana permainan.

Namun, sang ayah selama ini tidak pernah bercerita kepadanya perihal aksi menambal jalan tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved