Internasional

Sudan Tetap Dukung Grup Wagner, Beri Pelatihan Khusus ke Tentara Dengan Imbalan Tambang Emas

Pemimpin junta militer Sudan, Jenderal Abdel-Fattah Burhan tetap memberi dukungan ke Grup Wagner Rusia.

Editor: M Nur Pakar
AP/File
Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, wakil kepala dewan militer, melambaikan tangan ke kerumunan selama rapat umum suku yang didukung militer di Sungai Nil, Sudan pada 13 Juli 2019. 

Kegiatannya dipusatkan di daerah kaya emas yang dikendalikan oleh RSF di Darfur, Nil Biru, dan provinsi lain, menurut pejabat.

Dua perusahaan telah dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS karena bertindak sebagai kedok untuk kegiatan penambangan Wagner.

Baca juga: Pasukan Keamanan Sudan Tembak Mati Seorang Demonstran Anti-Kudeta Militer

Meroe Gold, sebuah perusahaan pertambangan emas Sudan, dan pemiliknya, perusahaan M Invest yang berbasis di Rusia.

Prigozhin memiliki atau mengendalikan keduanya, menurut Departemen Keuangan.

Meskipun ada sanksi, Meroe Gold masih beroperasi di seluruh Sudan.

Tentara bayaran Rusia membantu pasukan paramiliter mengkonsolidasikan pengaruhnya tidak hanya di wilayah yang jauh di negara itu.

Tetapi juga di ibu kota Khartoum, di mana mereka membantu menjalankan halaman media sosial pro-RSF.

Kamp utama tentara bayaran Wagner berada di desa yang diperebutkan Am Dafok, perbatasan Republik Afrika Tengah dan Sudan, menurut Darfur Bar Association.

Sebuah kelompok hukum yang berfokus pada hak asasi manusia.

“Tidak ada yang bisa mendekati wilayah mereka,” kata Gibreel Hassabu, seorang pengacara dan anggota asosiasi tersebut.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved