Operasi Pasar

Pemerintah Aceh Gelar Operasi Pasar Beras di 92 Kecamatan, Jual Beras Premium Sekilo Rp 8.000

Pemerintah Aceh, melaksanakan kembali Operasi Pasar/Pasar Murah, untuk tiga komoditas pangan tersebut, menurut Tanwier, karena ketiga komoditi pangan

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/HERIANTO
Stok beras kualitas medium di Pasar Induk Lambaro Aceh Besar, masih banyak, tapi harganya tinggi. Minggu (2/5). 

Laporan HeriantoI Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindag Aceh mulai tanggal 6-12 Februari 2023, menggelar Operasi Pasar di 92 lokasi tersebar di 23 Kabupaten/Kota dengan tiga komoditi pangan yaitu beras, minyak goreng kemasan dan telur ayam ras.

“Beras yang kita jual dalam operasi pasar adalah beras kualitas premium dengan harga murah hanya Rp 8.000/Kg, atau 10 Kg Rp 80.000/sak,” kata Kepala Dinas Perindag Aceh, Mohd Tanwier kepada Serambinews.com, Minggu (5/2/2023) di Banda Aceh.

Bulog Gelontorkan 10.000 Ton Beras Impor asal Thailand, Budi Waseso: Sesuai Arahan Jokowi

Pemerintah Aceh, melaksanakan kembali Operasi Pasar/Pasar Murah, untuk tiga komoditas pangan tersebut, menurut Tanwier, karena ketiga komoditi pangan itu saat ini harganya mulai bergerak naik, terutama beras.

Harga beras kualitas medium di pasar saat ini, sebut Mohd Tanwier,  sudah mencapai Rp 11.000 – Rp 12.000/Kg, sebelumnya Rp 10.000 – Rp 10.500/Kg dan beras kualitas premium Rp 13.000 – Rp 13.500/Kg, sebelumnya Rp 12.000 – Rp 12.500/Kg.

Untuk penjualan ukuran bambu, beras medium dijual dengan harga Rp 19.000/bambu dan beras premium Rp 20.000 – Rp 21.000/bambu (1,6 Kg).

Untuk membantu masyarakat miskin di berbagai daerah, terutama yang baru dilanda bencana banjir, kata Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwier, Pemerintah  Aceh, perlu menyediakan bahan pangan terjangkau dan murah.

Menyikapi masalah masalah tersebut di atas tadi, Disperindag bekerjasama dengan Bulog Aceh menyediakan barangnya.

Dalam operasi di lapangan, akan bekerja sama dengan Dinas Perindag Kabupaten/Kota dan mitra kerja lainnya.

Dalam pelaksanaan Operasi Pasar/Pasar Murah tersebut, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki bersama Sekda Aceh, Bustami Hamzah, berpesan kepada kami, kata Tanwier, beras yang dijual, harus kualitas premium dan harganya murah, agar komoditi pangan yang dijual di Pasar Murah Pemerintah Aceh, terjangkau oleh masyarakat, sehingga misi membantu masyarakat miskinnya, dirasakan oleh masyarakat miskin.

Sedangkan sumber anggaran subsidi harga beras, minyak goreng dan telur ayam ras yang, bersumber dari dana APBA 2023.

Beras kualitas premiumnya isi 10 Kg dijual dengan harga Rp 80.000/sak, minyak goreng kemasan untuk ukuran 2 liter dijual dengan harga Rp 30.000/bungkus dan 1 liter Rp 15.000/bungkus. Sedangkan telur ayam ras asal Sumut, dijual dengan harga Rp 38.000/lemping (30 butir).

Lokasi Pasar Murah Pemerintah Aceh, kata Tanwier, di Kecamatan yang jumlah penduduk miskinnya relatif banyak dan di daerah bekas terkena bencana alam banjir.

Di Kota Banda Aceh, dilaksanakan di lima kecamatan, yaitu Ulee Kareng, Bandar Raya Kutaradja, Kuta Alam dan Baiturrahman.

Di Aceh Besar dilaksanakan di lima kecamatan juga, yaitu Peukan Bada, Blang Bintang, Darussalam, Mesjid Raya dan Lhoknga. Sedangkan di Sabang, karena hanya ada tiga kecamatan, dilaksanakan di tiga Kecamatan  yaitu Suka Jaya, Suka Karya dan Suka Makmur.

Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwier mengatakan, harapan lain Pemerintah Aceh melaksanakan Pasar Murah ini, selain untuk membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan beras kualitas bagus dengan harga terjangkau, stabilisasi harga beras dan juga menekan laju inflasi kelompok pangan di daerah pengukuran inflasi yaitu Kota Banda Aceh, Aceh Barat dan Lhokseumawe.

Provinsi Aceh, pada bulan Januari 2023 lalu mengalami inflasi sebesar 0,68 persen, disebabkan tiga kota yang menjadi pengukuran inflasi Aceh mengalami inflasi, yaitu Kota Banda Aceh inflasi sebesar 0,61 persen, Lhokseumawe 0,75 persen dan Kota Meulaboh 0,76 persen.

Ketiga kota itu mengalami inflasi, menurut informasi dari BPS Aceh, yang melakukan penghitungan angka inflasi bulanan di tiga daerah tersebut, karena inflasi kelompok makanannya naik.

Inflasi kelompok makanan naik, menurut pihak BPS Aceh, disebabkan karena harga komoditi pangan yang dijadikan sampel hitungan inflasi, bergerak naik. Seperti beras, minyak goreng, telur ayam, ikan tuna, ikan tongkol dan bumbu-bumbuan, seperti cabe merah dan bawang merah dan lainnya,” ujar Mohd Tanwier.

Untuk komoditi pangan seperti beras, minyak goreng dan telur ayam ras, kata Mohd Tanwier, Disperindag Aceh yang melaksanakan operasi pasar/pasar murahnya.

“Sedangkan untuk komoditi pangan lainnya, kemungkinan akan dilaksanakan dinas teknis lainnya, dengan misi sama-sama membantu masyarakat miskin, stabilisasi harga dan menurunkan angka inflasi bulanan,”ujar Tanwier.(*)  

Harimau Terkam Warga di Kluet Tengah Masuk Perangkap

Pendatang Ilegal Terus Jadi Target Polisi Arab Saudi, 16.000 Orang Ditangkap Dalam Satu Pekan

Ribuan Anak Indonesia Idap Kanker, Paling Banyak Leukimia

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved