Gempa Turkey

SITUASI Terkini di Turki dan Suriah Usai Gempa Dahsyat 7,8 SR, Korban Meninggal Dilaporkan 641 Jiwa

Ratusan orang diyakini masih terperangkap di bawah reruntuhan saat petugas penyelamat terus menyisir bongkahan puing-puing beton bangunan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
OMAR HAJ KADOUR / AFP
Warga mencari korban di tengah puing-puing bangunan yang runtuh, menyusul gempa bumi di desa Azmarin, dekat perbatasan Turki di utara provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah, pada 6 Februari 2023. - Setidaknya 100 dilaporkan tewas di Suriah utara setelah gempa berkekuatan 7,8 yang berasal dari Turki dan dirasakan di negara-negara tetangga. 

SITUASI Terkini di Turki dan Suriah Usai Gempa Dahsyat 7,8 SR, Korban Meninggal Dilaporkan 641 Jiwa

SERAMBINEWS.COM, ANKARA – Sejumlah warga masih dilanda kepanikan usai gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) yang mengguncang Turki dan Suriah.

Gempa berkekuatan 7,8 SR yang melanda Turki dan Suriah pada Senin pagi telah menewaskan sedikitnya 641 orang, dengan jumlah yang diperkirakan akan terus meningkat. 

Ratusan orang diyakini masih terperangkap di bawah reruntuhan saat petugas penyelamat terus menyisir bongkahan puing-puing beton bangunan.

Associated Press melaporkan bahwa Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki mengatakan sedikitnya 284 orang tewas di tujuh provinsi. 

Sementara itu korban meninggal di Suriah naik menjadi 237 jiwa, dengan lebih dari 630 terluka, menurut media pemerintah Suriah

Setidaknya 120 orang tewas di daerah yang dikuasai pemberontak, menurut White Helmets (kelompok Pertahanan Sipil Suriah).

Baca juga: Gempa 7,8 Magnitudo Guncang Turki, Ternyata Turki Memang Jadi Sarang Gempa

Petugas penyelamat membawa seorang anak laki-laki yang mereka temukan dari puing-puing bangunan setelah gempa bumi 7,8 SR guncang Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 subuh waktu setempat.
Petugas penyelamat membawa seorang anak laki-laki yang mereka temukan dari puing-puing bangunan setelah gempa bumi 7,8 SR guncang Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 subuh waktu setempat. (Aaref WATAD / AFP)

Bangunan dilaporkan ambrik di sepanjang lintas batas yang membentang dari kota Suriah Aleppo dan Hama ke Diyarbakir Turki, lebih dari 330 km (200 mil) ke timur laut.

Hampir 900 bangunan hancur di provinsi Gaziantep dan Kahramanmaras Turki, kata wakil presiden Fuat Otkay. 

Sebuah rumah sakit ambruk di kota pesisir Mediterania Iskanderoun, tetapi belum ada laporan korban meninggal.

“Pada saat yang sama, kami juga berjuang dengan kondisi cuaca yang sangat buruk,” kata Oktay kepada wartawan, yang saat ini Turki masih dalam cuaca dingin.

Dilansir dari The Guardian, di Turki , orang-orang yang berusaha meninggalkan daerah yang dilanda gempa menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Hal itu menghambat upaya tim darurat yang berusaha menjangkau daerah yang terkena dampak. 

Associated Press melaporkan bahwa pihak berwenang mendesak warga untuk tidak turun ke jalan.

Sejumlah tempat ibadah seperti masjid di sekitar wilayah tersebut dibuka sebagai tempat pengungsian bagi orang-orang yang telah kehilangan tempat tinggal tengah suhu dingin.

Di Diyarbakir, ratusan petugas penyelamat dan warga sipil berjibaku menyelamatkan korban yang terjebak reruntuhan.

Para korban yang berhasil diselamatkan diikat ke tandu dan dengan hati-hati diserahkan ke petugas medis untuk dimasukkan ke dalam ambulans.

Di kota Adana, Turki, seorang warga mengatakan tiga bangunan di dekat rumahnya runtuh. 

"Saya tidak punya kekuatan lagi," terdengar seorang korban selamat berteriak dari bawah reruntuhan saat petugas penyelamat mencoba memanggilnya.

Di sisi perbatasan Suriah, gempa menghancurkan wilayah yang dikuasai oposisi yang dipenuhi sekitar 4 juta orang.

Banyak dari mereka tinggal di gedung-gedung yang sudah rusak akibat pengeboman di masa lalu. 

Ratusan keluarga masih terperangkap di bawah reruntuhan, kata organisasi darurat yang disebut White Helmets, dalam sebuah pernyataan. 

Fasilitas kesehatan dan rumah sakit yang tegang dengan cepat dipenuhi dengan yang terluka, kata petugas penyelamat.

Gempa Dahsyat 7,8 SR yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat, benar-benar merusak segala fasilitas yang ada.

Selain merusak bangunan, gempa juga mengakibatkan sebuah landasan pacu terbelah menjadi dua.

Laporan Daily Sabah, landasan pacu Bandara Hatay terbelah menjadi dua setelah gempa besar berkekuatan 7,8 Skala Richter melanda wailayah tenggara Turki.

Penerbangan segera dihentikan setelah gempa bumi merusak parah bandara.

Baca juga: 66 Gempa Susulan Guncang Turki Usai Gempa Dahsyat 7,8 SR, Lebih dari 500 Jiwa Dilaporkan Meninggal

Hasil monitoring Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat (01:17 GMT) pada kedalaman sekitar 17,9 kilometer.

Lalu gempa susulan berkekuatan 6,7 SR terjadi 15 menit kemudian.

Setidaknya ada 66 gempa susulan mengguncang Turki setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR yang mematikan yang terjadi pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa saat ini tim pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan ke daerah yang dilanda gempa.

“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit,” katanya.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki bangunan yang rusak karena risikonya, kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu memperingatkan adanya gempa susulan.

“Fokus utama kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” katanya.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan dia telah memberi tahu pejabat Turki bahwa Amerika Serikat siap memberikan bantuan untuk membantu upaya penyelamatan gempa.

Dalam sebuah cuitan Twitter, Sullivan mengatakan AS sangat prihatin dengan gempa bumi yang merusak hari ini di Turki dan Suriah.

“Saya telah menghubungi pejabat Turki untuk menyampaikan bahwa kami siap memberikan bantuan apa pun dan semua yang dibutuhkan. Kami akan terus memantau situasi dengan berkoordinasi dengan (Pemerintah Turki),” kata Sullivan.

Beberapa bangunan runtuh di provinsi Malatya, Diyarbakir dan Malatya.

Petugas penyelamat dan penduduk mencari korban selamat di bawah puing-puing rumah mereka di beberapa kota, bekerja menggunakan alat seadanya untuk mengangkat bongkahan beton.

Tayangan televisi menunjukkan orang-orang yang panik di Turki berdiri di atas salju dengan piyama, menyaksikan penyelamat menggali puing-puing rumah yang rusak.

Di wilayah timur Turki, di Diyarbakır, mobil derek dan tim penyelamat mengevakuasi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan gedung apartemen. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

 

BACA BERITA SERAMBINEWS DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved